Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Pertamina Butuh Waktu Dua Tahun Hapus Premium
Pertamina Butuh Waktu Dua Tahun Hapus Premium
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) membutuhkan waktu dua tahun untuk menghapus bahan bakar minyak (BBM) Ron 88 atau sejenis premium.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menuturkan, kemampuan kilang di Indonesia saat ini sangat terbatas, sehingga butuh persiapan khusus untuk proses penghapusan Ron 88.
"Kira-kira dua tahunan paling lama. Kalau dari kemampuan kilang kita sekarang belum di-upgrade kan 40% sampai 50% dari kebutuhan nasional," ungkap Dwi di kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian, Selasa (30/12/2014).
Dia berharap kemampuan kilang Pertamina bisa meningkat setelah proses upgrading tersebut dilakukan. Pihaknya menargetkan peningkatan sebesar 80% dari kebutuhan nasional.
Dia menyebutkan, saat ini Pertamina baru mampu memproduksi Ron 92 atau sejenis pertamax sekitar 1.500 barel per hari (bph), sementara Ron 88 sekitar 5.200 bph.
"Angka itu menunjukkan posisi kemampuan kilang sekarang. Melalui rencana upgrading segala macam akan kita arahkan kepada kebutuhan masyarakat," tandas Dwi.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menuturkan, kemampuan kilang di Indonesia saat ini sangat terbatas, sehingga butuh persiapan khusus untuk proses penghapusan Ron 88.
"Kira-kira dua tahunan paling lama. Kalau dari kemampuan kilang kita sekarang belum di-upgrade kan 40% sampai 50% dari kebutuhan nasional," ungkap Dwi di kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian, Selasa (30/12/2014).
Dia berharap kemampuan kilang Pertamina bisa meningkat setelah proses upgrading tersebut dilakukan. Pihaknya menargetkan peningkatan sebesar 80% dari kebutuhan nasional.
Dia menyebutkan, saat ini Pertamina baru mampu memproduksi Ron 92 atau sejenis pertamax sekitar 1.500 barel per hari (bph), sementara Ron 88 sekitar 5.200 bph.
"Angka itu menunjukkan posisi kemampuan kilang sekarang. Melalui rencana upgrading segala macam akan kita arahkan kepada kebutuhan masyarakat," tandas Dwi.
(izz)
Explore More