Rini Kembalikan Fungsi Bulog Seperti Era Soeharto
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno akan mengembalikan fungsi Perum Bulog seperti era Presiden Soeharto, sebagai stabilitas harga pangan ke depan.
"Pada dasarnya itu tidak tahu kembali kemana, tetapi programnya harus kesana," ujarnya di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (31/12/2014).
Lebih lanjut dia menjelaskan, Perum Bulog juga harus memberikan harga beli terhadap produk dengan harga yang wajar.
"Kalau menanam dengan cost yang wajar harus mendapatkan pendapatan yang wajar pula. Kemudian kita tidak mau kalau harga itu tidak stabil, bahwa Bulog harus diberikan izin impor," imbuh dia.
Menurutnya, ke depan program Bulog harus sejalan dengan program swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kendati kesadaran dari seluruh stakeholder juga turut menjadi bagian dalam menyukseskan swasembada pangan, dengan memastikan ketersediaan benih, pupuk, irigasi, dan waduk.
"Saat bersamaan petani juga mendapatkan pendapatan yang cukup dengan kepercayaan bahwa produksinya bisa dibeli Bulog. Sehingga keuntungan itu bisa dinikmati untuk kehidupannya. Harga yang memadai dan Bulog mampu membeli dengan wajar," tutur Rini.
Jika produk petani dibeli dengan harga wajar, maka dapat menguntungkan dan memberikan pendapatan lebih untuk petani, sehingga mampu memperbaiki kehidupannya.
"Tapi swasembada tidak terlepas petani harus mendapatkan harga yang memadai. Harus yakin dapat dibeli dengan harga memadai, sehingga petani dapat mendapatkan kehidupan layak. Ini tugas Bulog," tandas dia.
(Baca: Rini Usul Tambah Jajaran Direksi Bulog)
"Pada dasarnya itu tidak tahu kembali kemana, tetapi programnya harus kesana," ujarnya di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (31/12/2014).
Lebih lanjut dia menjelaskan, Perum Bulog juga harus memberikan harga beli terhadap produk dengan harga yang wajar.
"Kalau menanam dengan cost yang wajar harus mendapatkan pendapatan yang wajar pula. Kemudian kita tidak mau kalau harga itu tidak stabil, bahwa Bulog harus diberikan izin impor," imbuh dia.
Menurutnya, ke depan program Bulog harus sejalan dengan program swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kendati kesadaran dari seluruh stakeholder juga turut menjadi bagian dalam menyukseskan swasembada pangan, dengan memastikan ketersediaan benih, pupuk, irigasi, dan waduk.
"Saat bersamaan petani juga mendapatkan pendapatan yang cukup dengan kepercayaan bahwa produksinya bisa dibeli Bulog. Sehingga keuntungan itu bisa dinikmati untuk kehidupannya. Harga yang memadai dan Bulog mampu membeli dengan wajar," tutur Rini.
Jika produk petani dibeli dengan harga wajar, maka dapat menguntungkan dan memberikan pendapatan lebih untuk petani, sehingga mampu memperbaiki kehidupannya.
"Tapi swasembada tidak terlepas petani harus mendapatkan harga yang memadai. Harus yakin dapat dibeli dengan harga memadai, sehingga petani dapat mendapatkan kehidupan layak. Ini tugas Bulog," tandas dia.
(Baca: Rini Usul Tambah Jajaran Direksi Bulog)
(izz)