IHSG 2015 Diyakini Lebih Baik

Sabtu, 03 Januari 2015 - 13:16 WIB
IHSG 2015 Diyakini Lebih Baik
IHSG 2015 Diyakini Lebih Baik
A A A
JAKARTA - Kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) tahun ini diyakini bakal lebih cemerlang dibanding 2014. Hal ini sejalan dengan membaiknya ekspektasi terhadap perekonomian nasional.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito mengatakan, kinerja IHSG pada tahun ini akan didukung oleh bertambahnya jumlah emiten di industri pasar modal. Sebagaimana diketahui, BEI menargetkan 32 perusahaan akan mencatatkan sahamnya di BEI sepanjang tahun ini.

“Kalau 2014 kinerja bursa dipengaruhi situasi politik di dalam negeri dan eksternal, tetapi pada 2015 ekonomi diperkirakan sudah semakin baik dan politik juga kondusif, IHSG akan mendapat sentimen positif,” ujar Ito di sela-sela pembukaan perdagangan saham perdana tahun 2015 di Gedung BEI, Jakarta, kemarin.

BEI selalu optimistis target penambahan emiten akan tercapai karena banyak perusahaan yang menunda pencatatan sahamnya pada 2014 akibat kondisi politik yang kurang kondusif saat itu. Dia memastikan ada dua perusahaan yang akan listing pada awal bulan ini.

“IHSG pada 2014 lalu mengalami pertumbuhan 22,3%. Itu merupakan salah satu yang tertinggi di Asia, melampaui bursa saham Thailand, Malaysia dan Singapura,” ujarnya. Ito juga yakin likuiditas ekonomi Indonesia pada tahun ini akan lebih baik dibandingkan 2014 seiring dengan besarnya investasi yang akan dikeluarkan pemerintah dalam membangun infrastruktur sehingga akan mempengaruhi kinerja emiten.

Terkait nilai tukar rupiah, Ito memperkirakan, fluktuasinya akan mulai stabil pada tahun ini sehingga tidak akan terlalu mempengaruhi kinerja emiten di tengah optimisme ekonomi Indonesia yang positif ke depannya. “Ekonomi Indonesia akan lebih tahan terhadap faktor eksternal,” katanya.

Pada kesempatan yang sama Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad mengatakan, berbagai tantangan dan peluang telah menanti di tahun ini seiring dinamisnya pergerakan ekonomi global dan domestik. Di sisi lain, implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 akan memberikan warna bagi perkembangan pasar modal Indonesia ke depan.

“Mudah-mudahan kondisi ini akan menjadi cambuk bagi pelaku pasar modal Indonesia untuk tetap optimistis dan terus bergerak maju dalam rangka mendukung perekonomian nasional,” harapnya. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang baru ini dilakukan telah menjadikan ruang fiskal lebih longgar.

“Kita ada anggaran untuk pembangunan infrastruktur sekitar Rp240 triliun dari pengalihan subsidi BBM. Kita akan fokus pada pembangunan infrastruktur yang berkaitan dengan waduk, irigasi, jalan tol, jalur kereta api yang berada di Luar Jawa, maupun pelabuhan hingga airport,” ujar Presiden saat menghadiri pembukaan perdagangan saham hari pertama di Gedung BEI kemarin.

Untuk melancarkan strateginya pada bulan ini pemerintah akan menerapkan sistem satu pintu atau “national one stop service“ untuk mempermudah pengurusan perizinan. Presiden berharap dengan adanya sistem perizinan satu pintu tidak ada lagi keluhan soal perizinan yang bisa memakan waktu bertahun-tahun.

“Seperti pembangkit listrik (power plant ) yang selama ini rampung dalam waktu enam tahun. Kalau sampai ada yang seperti itu lagi, harus ada yang bertanggung jawab,” ancam Presiden. IHSG pada hari pertama perdagangan kemarin ditutup menguat 15,82 poin atau 0,3% ke level 5.242,77. Tercatat, 159 saham naik, 140 saham melemah, dan 85 saham stagnan. Transaksi di pasar saham kemarin mencapai Rp3,40 triliun dengan 3,7 miliar saham diperdagangkan.

Arsy ani s
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6446 seconds (0.1#10.140)