Impor Turun Akibat Ekonomi Melambat
A
A
A
JAKARTA - Pengamat ekonomi Andri Asmoro mengatakan, penyebab nilai impor Desember 2014 menurun, karena pertumbuhan ekonomi sedang melambat.
Dia menjelaskan, neraca impor sangat berkaitan dengan ekspansi bisnis. Menurutnya, investasi sedang melambat dan manufaktur belum berkembang.
"Impor berhubungan dengan ekspansi bisnis atau tidak, perekonomian yang melambat di 2014 penyebab impor kita turun. Pertumbuhan melambat dan relasi melambat proporsinya. Investasi juga melambat proporsinya," ujarnya kepada Sindonews di Jakarta, Senin (5/1/2015).
Selain itu, dia juga mengungkapkan bahwa komponen impor masih lebih banyak kepada bahan material mentah.
"Impor kita yang 77% raw material, 17% barang modal modal, sisanya komoditas makanan," imbuh Andri.
Sementara, pada tahun ini jika pertumbuhan ekonomi membaik, maka akan kembali meningkatkan neraca impor.
"Pertumbuhan ekonomi, investasi, dan manufaktur belum tumbuh, ya turun impornya. Tapi kalau naik, ya akan naik. Untuk nilai tukar rupiah kalau pertumbuhan ekonomi tinggi akan tinggi, kalau nilai tukar rupiah rendah dibandingkan negara lain pasti akan turun impornya," pungkas dia.
Dia menjelaskan, neraca impor sangat berkaitan dengan ekspansi bisnis. Menurutnya, investasi sedang melambat dan manufaktur belum berkembang.
"Impor berhubungan dengan ekspansi bisnis atau tidak, perekonomian yang melambat di 2014 penyebab impor kita turun. Pertumbuhan melambat dan relasi melambat proporsinya. Investasi juga melambat proporsinya," ujarnya kepada Sindonews di Jakarta, Senin (5/1/2015).
Selain itu, dia juga mengungkapkan bahwa komponen impor masih lebih banyak kepada bahan material mentah.
"Impor kita yang 77% raw material, 17% barang modal modal, sisanya komoditas makanan," imbuh Andri.
Sementara, pada tahun ini jika pertumbuhan ekonomi membaik, maka akan kembali meningkatkan neraca impor.
"Pertumbuhan ekonomi, investasi, dan manufaktur belum tumbuh, ya turun impornya. Tapi kalau naik, ya akan naik. Untuk nilai tukar rupiah kalau pertumbuhan ekonomi tinggi akan tinggi, kalau nilai tukar rupiah rendah dibandingkan negara lain pasti akan turun impornya," pungkas dia.
(izz)