Lokasi Smelter Freeport Tahap Finalisasi
A
A
A
JAKARTA - PT Freeport Indonesia (Freeport) menyatakan, lokasi pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) di Gresik, Jawa Timur dalam tahap finalisasi. Rencananya dalam dua pekan ke depan sudah ada kepastian.
Presiden Direktur Freeport Indonesia, Rozik B Sutjipto mengatakan, lokasi smelter yang akan dipilihnya dekat dengan PT Petrokimia Gresik. Namun, hal tersebut masih dirundingkan dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Kalau jadi di lahan Petro benar demikian, karena deal-nya dengan BUMN," ujarnya di Jakarta, Senin (5/1/2014).
Dia menuturkan, pihaknya tidak bisa membeli lahan tersebut lantaran milik BUMN. Untuk itu, pihaknya terus melakukan pembahasan bersama Kementerian BUMN.
Sayang, Rozik enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai pembahasan yang dimaksud. "BUMN tidak bisa jual aset negara. Pembicaraan belum final," ucapnya.
Menurut Rozik, pemilihan lokasi smelter dilakukan bersama antara Freeport McMoran Copper & Gold Inc dan Freeport Indonesia. Tim gabungan itu mengkaji tiga lokasi di Gresik, yakni sekitar pabrik Petrokimia Gresik, sekitar Pelindo-Aneka Kimia Raya dan Sedayu.
Adapun kajian lokasi smelter mempertimbangkan beberapa unsur pendukung, seperti ketersediaan pasokan listrik, infrastruktur penunjang, seperti pelabuhan serta keberadaan pabrik petrokimia, untuk menyerap asam sulfat yang dihasilkan smelter.
"Keputusan final baru akan ditentukan di Minggu kedua atau ketiga Januari ini," tegas Rozik.
Dia menambahkan, pembangunan smelter ini tidak berdampak signifikan terhadap penambahan investasi. Di mana nvestasi smelter yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur itu sekitar USD2,3 miliar. "Investasi hampir sama karena teknologi berbeda," terangnya.
Sementara, Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM Edi Prasodjo mengatakan, Freeport sudah menentukan lokasi smelter di dalam negeri. Namun, Freeport tidak membeli lahan tersebut. Untuk lokasi smelter berada di dekat PT Petrokimia Gresik.
"Freeport sudah tentukan lokasi di dekat Petrokimia gresik. Mereka enggak beli tanah, tapi sudah ada kerja sama dengan pemilik tanah," jelasnya.
Kendati demikian, Edi enggan membeberkan lebih lanjut mengenai bentuk kerja sama itu, serta luas lahan yang akan didirikan smelter.
"Saya akan cek dulu ke tim ya. Yang jelas mereka sudah ada lokasi di Petrokimia Gresik," tandasnya.
Presiden Direktur Freeport Indonesia, Rozik B Sutjipto mengatakan, lokasi smelter yang akan dipilihnya dekat dengan PT Petrokimia Gresik. Namun, hal tersebut masih dirundingkan dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Kalau jadi di lahan Petro benar demikian, karena deal-nya dengan BUMN," ujarnya di Jakarta, Senin (5/1/2014).
Dia menuturkan, pihaknya tidak bisa membeli lahan tersebut lantaran milik BUMN. Untuk itu, pihaknya terus melakukan pembahasan bersama Kementerian BUMN.
Sayang, Rozik enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai pembahasan yang dimaksud. "BUMN tidak bisa jual aset negara. Pembicaraan belum final," ucapnya.
Menurut Rozik, pemilihan lokasi smelter dilakukan bersama antara Freeport McMoran Copper & Gold Inc dan Freeport Indonesia. Tim gabungan itu mengkaji tiga lokasi di Gresik, yakni sekitar pabrik Petrokimia Gresik, sekitar Pelindo-Aneka Kimia Raya dan Sedayu.
Adapun kajian lokasi smelter mempertimbangkan beberapa unsur pendukung, seperti ketersediaan pasokan listrik, infrastruktur penunjang, seperti pelabuhan serta keberadaan pabrik petrokimia, untuk menyerap asam sulfat yang dihasilkan smelter.
"Keputusan final baru akan ditentukan di Minggu kedua atau ketiga Januari ini," tegas Rozik.
Dia menambahkan, pembangunan smelter ini tidak berdampak signifikan terhadap penambahan investasi. Di mana nvestasi smelter yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur itu sekitar USD2,3 miliar. "Investasi hampir sama karena teknologi berbeda," terangnya.
Sementara, Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM Edi Prasodjo mengatakan, Freeport sudah menentukan lokasi smelter di dalam negeri. Namun, Freeport tidak membeli lahan tersebut. Untuk lokasi smelter berada di dekat PT Petrokimia Gresik.
"Freeport sudah tentukan lokasi di dekat Petrokimia gresik. Mereka enggak beli tanah, tapi sudah ada kerja sama dengan pemilik tanah," jelasnya.
Kendati demikian, Edi enggan membeberkan lebih lanjut mengenai bentuk kerja sama itu, serta luas lahan yang akan didirikan smelter.
"Saya akan cek dulu ke tim ya. Yang jelas mereka sudah ada lokasi di Petrokimia Gresik," tandasnya.
(dmd)