Kemendag Targetkan Ekspor Nonmigas RI Rp2.431 T
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan ekspor nonmigas Indonesia tembus USD192,5 miliar atau Rp2.431 triliun (kurs Rp12.629/USD) tahun ini.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Partogi Pangaribuan optimis target tersebut akan tercapai, lantaran adanya perbaikan pada pertumbuhan ekonomi di negara-negara tujuan ekspor seperti Amerika Serikat (AS) dan negara di kawasan Eropa.
"Melihat pertumbuhan ekonomi AS dan Eropa pada tahun ini, kami yakin ekspor kita akan meningkat. Kita akan bicara pada triwulan pertama dulu, karena ekspor itu yang menentukan adalah permintaan global," ujarnya dalam konferensi pers di kantor Kemendag, Jakarta, Selasa (6/1/2015).
Menurutnya, tren penurunan harga minyak mentah dunia yang terjadi belakangan sangat berdampak positif terhadap ekspor Indonesia.
Meningkatnya daya beli masyarakat di luar negeri, dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ekspor Indonesia.
"Kita lihat penurunan harga minyak mentah dunia membuat kembali bergeliatnya industri di luar negeri. Kita akan buat barang-barang yang disukai pasar global. Kita sedang susun strategi untuk peningkatan ekspor, memang selama ini belum pernah (meningkat) tiga kali lipat," terang dia.
Sementara, tahun lalu ekspor nonmigas masih di bawah target yang ditetapkan, yaitu sebesar USD150 miliar hingga USD152 miliar. Ekspor nonmigas Indonesia, hanya mencapai USD146 miliar hingga USD148 miliar pada 2014.
"Ekspor nonmigas hanya capai USD146 miliar-USD148 miliar pada 2014. Ini mengalami penurunan, karena harga komoditi juga mengalami penurunan dan permintaan beberapa negara yang alami penurunan," tandas Rachmat.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Partogi Pangaribuan optimis target tersebut akan tercapai, lantaran adanya perbaikan pada pertumbuhan ekonomi di negara-negara tujuan ekspor seperti Amerika Serikat (AS) dan negara di kawasan Eropa.
"Melihat pertumbuhan ekonomi AS dan Eropa pada tahun ini, kami yakin ekspor kita akan meningkat. Kita akan bicara pada triwulan pertama dulu, karena ekspor itu yang menentukan adalah permintaan global," ujarnya dalam konferensi pers di kantor Kemendag, Jakarta, Selasa (6/1/2015).
Menurutnya, tren penurunan harga minyak mentah dunia yang terjadi belakangan sangat berdampak positif terhadap ekspor Indonesia.
Meningkatnya daya beli masyarakat di luar negeri, dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ekspor Indonesia.
"Kita lihat penurunan harga minyak mentah dunia membuat kembali bergeliatnya industri di luar negeri. Kita akan buat barang-barang yang disukai pasar global. Kita sedang susun strategi untuk peningkatan ekspor, memang selama ini belum pernah (meningkat) tiga kali lipat," terang dia.
Sementara, tahun lalu ekspor nonmigas masih di bawah target yang ditetapkan, yaitu sebesar USD150 miliar hingga USD152 miliar. Ekspor nonmigas Indonesia, hanya mencapai USD146 miliar hingga USD148 miliar pada 2014.
"Ekspor nonmigas hanya capai USD146 miliar-USD148 miliar pada 2014. Ini mengalami penurunan, karena harga komoditi juga mengalami penurunan dan permintaan beberapa negara yang alami penurunan," tandas Rachmat.
(izz)