Wall Street Perpanjang Koreksi karena Minyak
A
A
A
NEW YORK - Indeks saham di Wall Street pada perdagangan Selasa waktu setempat memperpanjang koreksi untuk sesi kelima perdagangan karena melambatnya pertumbuhan sektor jasa Amerika Serikat (AS) dan kembali turunnya harga minyak.
Data menunjukkan perlambatan pertumbuhan pada kuartal IV/2014. Laju ekspansi sektor jasa pada Desember 2014 dan pesanan baru untuk barang-barang manufaktur turun selama empat bulan berturut-turut pada November.
Indeks S&P 500 berakhir di zona merah setelah sebelumnya anjlok 1,4%, ke bawah level 2.000 untuk kali pertama sejak 17 Desember tahun lalu.
Indeks S&P 500 turun 4,2% selama lima sesi terakhir. Indeks Dow dan S&P 500 mengalami koreksi terbesar pada perdagangan Senin sejak awal Oktober 2014.
Adapun sektor di indeks S&P yang mengalami koreksi terbesar adalah saham sektor energi (SPNY), yang turun 1,3% karena harga minyak melanjutkan penurunan menyusul kekhawatiran terhadap membanjirnya pasokan.
Minyak mentah AS berada di USD47,93 per barel, turun 4,2%. Sejumlah saham energi jatuh, termasuk Southwestern Energy (SWN.N), turun 5% menjadi USD24,71.
"(Koreksi) ini sepertinya karena harga minyak. Perdebatan besar di luar sana dan perlambatan ekonomi global kemungkinan mempengaruhi. Selain itu, juga pertumbuhan ekonomi yang mengecewakan," kata Kepala Investasi di North Star Investment Management Corp Eric Kuby seperti dilansir dari Reuters, Rabu (7/1/2015).
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 130,01 poin atau 0,74% ke 17.371,64; indeks S&P 500 kehilangan 17,97 poin atau 0,89% ke 2.002,61; dan Nasdaq Composite turun 59,84 poin atau 1,29% ke 4.592,74.
Sekitar 8,3 miliar saham ditransaksikan di bursa AS. Jumlah itu di atas rata-rata lima sesi terakhir perdagangan sebanyak 5,5 miliar lembar saham.
Data menunjukkan perlambatan pertumbuhan pada kuartal IV/2014. Laju ekspansi sektor jasa pada Desember 2014 dan pesanan baru untuk barang-barang manufaktur turun selama empat bulan berturut-turut pada November.
Indeks S&P 500 berakhir di zona merah setelah sebelumnya anjlok 1,4%, ke bawah level 2.000 untuk kali pertama sejak 17 Desember tahun lalu.
Indeks S&P 500 turun 4,2% selama lima sesi terakhir. Indeks Dow dan S&P 500 mengalami koreksi terbesar pada perdagangan Senin sejak awal Oktober 2014.
Adapun sektor di indeks S&P yang mengalami koreksi terbesar adalah saham sektor energi (SPNY), yang turun 1,3% karena harga minyak melanjutkan penurunan menyusul kekhawatiran terhadap membanjirnya pasokan.
Minyak mentah AS berada di USD47,93 per barel, turun 4,2%. Sejumlah saham energi jatuh, termasuk Southwestern Energy (SWN.N), turun 5% menjadi USD24,71.
"(Koreksi) ini sepertinya karena harga minyak. Perdebatan besar di luar sana dan perlambatan ekonomi global kemungkinan mempengaruhi. Selain itu, juga pertumbuhan ekonomi yang mengecewakan," kata Kepala Investasi di North Star Investment Management Corp Eric Kuby seperti dilansir dari Reuters, Rabu (7/1/2015).
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 130,01 poin atau 0,74% ke 17.371,64; indeks S&P 500 kehilangan 17,97 poin atau 0,89% ke 2.002,61; dan Nasdaq Composite turun 59,84 poin atau 1,29% ke 4.592,74.
Sekitar 8,3 miliar saham ditransaksikan di bursa AS. Jumlah itu di atas rata-rata lima sesi terakhir perdagangan sebanyak 5,5 miliar lembar saham.
(rna)