Koreksi Rupiah Terimbas Isu Yunani Keluar dari Zona Eropa

Rabu, 07 Januari 2015 - 17:02 WIB
Koreksi Rupiah Terimbas...
Koreksi Rupiah Terimbas Isu Yunani Keluar dari Zona Eropa
A A A
JAKARTA - Pengamat Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) Lana Soelistianingsih menuturkan, koreksi rupiah dalam beberapa hari terakhir terjadi karena sentimen negatif di pasar.

Pertama, isu Yunani yang mau keluar dari zona Eropa, sehingga euro melemah dan USD menguat. Kedua, terus merosotnya harga minyak mentah di bawah USD50 per barel.

"Itu juga menambah penguatan USD, akibatnya mata uang non-USD melemah," ujar dia, Rabu (7/1/2014).

Menurut Lana, pelemahan rupiah masih akan terjadi sampai ada kepastian dari Yunani pada tanggal 25 Januari 2014. Namun, dia berharap, rupiah pada semester I ini bisa kembali menguat.

"Saya berharap ada perbaikan dari sisi anggaran APBN pemerintah, yang katanya mau diajukan akhir Januari ini. Nah itu kalau hasilnya bagus, misalnya pembahasannya cepat, kemudian tidak menimbulkan gejolak atau kebuntuan, mudah-mudahan akan membantu perbaikan peringkat untuk Indonesia," terang dia.

Akan tetapi, dia menjelaskan, apabila peringkat utang Indonesia membaik, maka akan menimbulkan kondisi postif untuk Indonesia.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menambahkan, BI akan selalu ada di pasar untuk menjaga rupiah. Meskipun BI tidak bisa menargetkan satu level, tapi pihaknya ingin menjaga volatilitas di batas yang sehat.

"Kita selalu jaga agar tetap di batas sehat dan saya ingin secara umum Indonesia dalam keadaan baik menuju ke arah yang lebih baik. Perkembangan AS yang menguat perlu kita waspadai dengan menjaga fundamental. Jadi ULN (utang luar negeri) dan pengelolaan kegiatan harus berhati-hati," tandasnya.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9280 seconds (0.1#10.140)