Menkop UKM Gaungkan Ekonomi Kerakyatan Lewat Jamu
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Anak Agung Gede Puspayoga menggaungkan ekonomi kerakyatan melalui gerakan minum jamu di lingkungan kementerian.
Pada hari ini, beberapa menteri dalam Kabinet Kerja, seperti Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Perindustrian Saleh Husin, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan kembali melakukan gerakan minum jamu, yang kali ini dilakukan di Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM).
"Ini (jamu) juga merupakan ekonomi kerakyatan. Kewajiban kita sebagai anak bangsa harus diperlihatkan dengan ekonomi kerakyatan," ujar Puspayoga di Kemenkop UKM, Jakarta, Jumat (9/1/2015).
Lebih lanjut dia mengatakan, jamu juga merupakan warisan budaya Indonesia. Pasalnya, 100% bahan baku jamu tersedia di Indonesia, sehingga sudah sepatutnya jamu terus dilestarikan.
"Jamu itu warisan budaya Indonesia dan semua bahan baku tersedia di Indonesia. Ada 20.000 tanaman, 7.000-nya merupakan bahan jamu tradisional, jadi tidak perlu impor," imbuh dia.
Sebelumnya, gerakan minum jamu ini telah dilakukan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada akhir 2014 lalu. Gerakan tersebut dihadiri oleh Menkop UKM Anak Agung Gede Puspayoga, Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, dan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel.
Pada hari ini, beberapa menteri dalam Kabinet Kerja, seperti Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Perindustrian Saleh Husin, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan kembali melakukan gerakan minum jamu, yang kali ini dilakukan di Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM).
"Ini (jamu) juga merupakan ekonomi kerakyatan. Kewajiban kita sebagai anak bangsa harus diperlihatkan dengan ekonomi kerakyatan," ujar Puspayoga di Kemenkop UKM, Jakarta, Jumat (9/1/2015).
Lebih lanjut dia mengatakan, jamu juga merupakan warisan budaya Indonesia. Pasalnya, 100% bahan baku jamu tersedia di Indonesia, sehingga sudah sepatutnya jamu terus dilestarikan.
"Jamu itu warisan budaya Indonesia dan semua bahan baku tersedia di Indonesia. Ada 20.000 tanaman, 7.000-nya merupakan bahan jamu tradisional, jadi tidak perlu impor," imbuh dia.
Sebelumnya, gerakan minum jamu ini telah dilakukan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada akhir 2014 lalu. Gerakan tersebut dihadiri oleh Menkop UKM Anak Agung Gede Puspayoga, Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, dan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel.
(rna)