Perolehan Kontrak ADHI 2014 Meleset dari Target

Jum'at, 09 Januari 2015 - 14:40 WIB
Perolehan Kontrak ADHI 2014 Meleset dari Target
Perolehan Kontrak ADHI 2014 Meleset dari Target
A A A
JAKARTA - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) sepanjang tahun lalu membukukan kontrak baru sebesar Rp9,2 triliun. Realisasi kontrak perusahaan konstruksi plat merah tersebut meleset dari target tahun lalu senilai Rp10,5 triliun.

Sekretaris Perusahaan Adhi karya Ki Syahgolang Permata mengatakan, raihan kontrak tersebut didominasi oleh proyek swasta/lainnya sebesar 52%, BUMN dan BUMD sebesar 24%, APBN dan APBD sebesar 24%.

"Dari jenis pekerjaan, persentase terbesar adalah proyek-proyek gedung sebesar 43%, jalan dan jembatan 19% dan sisanya merupakan proyek infrastruktur lainnya," kata dia dalam rilisnya, Jumat (9/1/2015).

Dari sisi lini bisnis, perolehan kontrak baru untuk lini bisnis jasa konstruksi dan EPC sebesar Rp8,2 triliun, lini bisnis properti-realti sebesar Rp913,2 miliar dan untuk lini bisnis precast concrete sebesar Rp74,3 miliar.

Menurut dia, dominannya kontrak swasta karena adanya pemotongan anggaran belanja negara, khususnya pada bidang infrastruktur di tahun 2014.

Adapun, realiasi kontrak baru persreoan sepanjang tahun lalu, di antaranya adalah proyek EPC pembangunan pabrik Ammonia-Urea II di Gresik, Jawa Timur milik PT Petrokimia Gresik dengan nilai kontrak sebesar Rp1,1 triliun (porsi ADHI), di mana proyek tersebut merupakan proyek joint operation bersama Wuhuan China.

Selain itu, construction serviceswork unit rate (CS-WUR) Next G Pack A sebesar Rp855,6 miliar; pembangunan gedung New Spare Part Centre Astra di Karawang, Jawa Barat milik PT Astra Honda Motor sebesar Rp237,3 miliar; dan pembangunan jembatan Tono Arch di Timor Leste dengan nilai kontrak sebesar Rp181,8 miliar.

Untuk tahun ini, perseroan menargetkan perolehan kontrak baru mencapai Rp15,2 triliun, di mana lini bisnis jasa konstruksi ditargetkan meraih perolehan kontrak baru sebesar Rp12,5 triliun, lini bisnis EPC sebesar Rp460,1 miliar, pada lini bisnis properti realti sebesar Rp1,7 triliun, dan lini bisnis precast concrete Rp479,6 miliar.

Sementara total pendapatan usaha di 2015 direncanakan sebesar Rp13,2 triliun, dengan laba bersih sebesar Rp440,1 miliar. Adapun belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp824,7 miliar.

Capex tersebut dialokasikan untuk investasi pengembangan bisnis properti realti hotel sebesar Rp566,1 miliar, penyertaan proyek investasi sebesar Rp202,8 miliar dan pembelian aset tetap sebesar Rp68,387 miliar.

"Sumber dana belanja modal tersebut berasal dari sisa dana hasil penerbitan obligasi yang lalu dan kredit perbankan serta kas internal perseroan," ujar dia.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8485 seconds (0.1#10.140)