Peluang Penguatan IHSG Diprediksi Kian Menipis
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari diperkirakan masih memiliki peluang untuk menguat, namun aminusi penguatan kian menipis.
Kepala Riset PT Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, IHSG akan membentuk pola shooting star masih bertahan di atas area middle bollinger band (MBB). MACD masih bergerak datar dengan histogram positif yang mendatar. RSI, Stochastic, dan William’s %R masih mencoba bertahan dari pelemahan.
Mneurut dia, penguatan tipis yang terjadi sebelumnya memperlihatkan amunisi penguatan IHSG kian menipis. Apalagi volume beli mulai berkurang.
"Laju IHSG pun kurang lebih tidak akan jauh berbeda dengan sebelumnya dimana tampak variatif dan cenderung melemah jika aksi profit taking tersebut semakin besar," kata dia, Senin (12/1/2015).
Dia menyarankan pelaku pasar untuk tetap mewaspadai adanya potensi pembalikan arah di tengah harapan masih adanya peluang kenaikan.
Reza memperkirakan IHSG akan berada pada rentang support 5.188-5.200 dan resisten 5.225-5.245. Laju IHSG sebelumnya mampu melampaui area target resisten 5.225-5.238 dan juga mampu bertahan di atas target support 5.191-5.200.
Pada akhir pekan lalu, laju IHSG dapat tetap menampati zona hijaunya. Sebelumnya diperkirakan bahwa peluang untuk mengalami kenaikan tertahan dengan mulai maraknya aksi jual, sehingga membuat laju IHSG kurang lebih tidak akan jauh berbeda dengan sebelumnya, di mana tampak variatif dan cenderung melemah jika aksi profit taking tersebut semakin besar.
Meski masih mengharapkan adanya kenaikan, namun tetap mewaspadai mulai adanya potensi pembalikan arah. Laju bursa saham Asia yang terimbas positif bursa saham global sebelumnya dan didukung penguatan nilai tukar rupiah memberikan amunisi positif bagi IHSG untuk dapat bertahan di zona hijaunya.
Penguatan IHSG kali ini mendapat dukungan dari masih menguatnya saham-saham dari komoditas terutama perkebunan yang diikuti sektor pertambangan dan didukung juga oleh saham-saham di keuangan khususnys sub-perbankan.
Selain itu, dari sisi volume dan nilai perdagangan juga meningkat yang turut didukung adanya transaksi crossing yang salah satunya ialah saham SDRA senilai Rp695,60 miliar di harga Rp1.167 yang difasilitasi oleh broker Woori Korindo Securities Indonesia (XA). Adapun transaksi asing tercatat nett buy dari net sell Rp135,53 miliar menjadi net buy Rp895,07 miliar.
Kepala Riset PT Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, IHSG akan membentuk pola shooting star masih bertahan di atas area middle bollinger band (MBB). MACD masih bergerak datar dengan histogram positif yang mendatar. RSI, Stochastic, dan William’s %R masih mencoba bertahan dari pelemahan.
Mneurut dia, penguatan tipis yang terjadi sebelumnya memperlihatkan amunisi penguatan IHSG kian menipis. Apalagi volume beli mulai berkurang.
"Laju IHSG pun kurang lebih tidak akan jauh berbeda dengan sebelumnya dimana tampak variatif dan cenderung melemah jika aksi profit taking tersebut semakin besar," kata dia, Senin (12/1/2015).
Dia menyarankan pelaku pasar untuk tetap mewaspadai adanya potensi pembalikan arah di tengah harapan masih adanya peluang kenaikan.
Reza memperkirakan IHSG akan berada pada rentang support 5.188-5.200 dan resisten 5.225-5.245. Laju IHSG sebelumnya mampu melampaui area target resisten 5.225-5.238 dan juga mampu bertahan di atas target support 5.191-5.200.
Pada akhir pekan lalu, laju IHSG dapat tetap menampati zona hijaunya. Sebelumnya diperkirakan bahwa peluang untuk mengalami kenaikan tertahan dengan mulai maraknya aksi jual, sehingga membuat laju IHSG kurang lebih tidak akan jauh berbeda dengan sebelumnya, di mana tampak variatif dan cenderung melemah jika aksi profit taking tersebut semakin besar.
Meski masih mengharapkan adanya kenaikan, namun tetap mewaspadai mulai adanya potensi pembalikan arah. Laju bursa saham Asia yang terimbas positif bursa saham global sebelumnya dan didukung penguatan nilai tukar rupiah memberikan amunisi positif bagi IHSG untuk dapat bertahan di zona hijaunya.
Penguatan IHSG kali ini mendapat dukungan dari masih menguatnya saham-saham dari komoditas terutama perkebunan yang diikuti sektor pertambangan dan didukung juga oleh saham-saham di keuangan khususnys sub-perbankan.
Selain itu, dari sisi volume dan nilai perdagangan juga meningkat yang turut didukung adanya transaksi crossing yang salah satunya ialah saham SDRA senilai Rp695,60 miliar di harga Rp1.167 yang difasilitasi oleh broker Woori Korindo Securities Indonesia (XA). Adapun transaksi asing tercatat nett buy dari net sell Rp135,53 miliar menjadi net buy Rp895,07 miliar.
(rna)