Saham Bank Yudha Bhakti Kena Auto Reject
A
A
A
JAKARTA - Saham PT Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB) terkena auto reject karena pada sesi I perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) di Rp195 per lembar, menguat 80 poin atau 69,57% dari harga penawaran.
Harga saham tertinggi perseroan Rp195 per lembar dan terendah di harga Rp180 per lembar. Sementara frekuensi perdagangan saham perseroan tercatat sebanyak 997 kali, dengan volume transaksi 16,576 juta saham senilai Rp3,21 miliar.
Pada awal perdagangan, saham emiten pertama di tahun 2015 dibuka pada level Rp190 per lembar atau naik 75 poin dibanding harga penawaran Rp115 per lembar.
Sekadar informasi, BBYB melepas sebanyak 300 juta lembar saham pada saat melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Adapun total dana segar dari IPO mencapai Rp34,5 miliar. Dana hasil IPO sebanyak 72,14% akan digunakan untuk memperkuat permodalan dalam rangka pengembangan kredit, dan sisanya sebesar 27,86% untuk pengembangan TSI.
Menurut dia, modal kerja tersebut untuk menerapkan strategi antara lain relokasi kantor pusat, peluncuran produk baru berupa ATM, pembentukan cabang spesial pendanaan, penyaluran ke sektor produktif, dan kredit pensiun.
Dalam gelaran IPO ini, perseroan menunjuk PT Semesta Indofest sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Harga saham tertinggi perseroan Rp195 per lembar dan terendah di harga Rp180 per lembar. Sementara frekuensi perdagangan saham perseroan tercatat sebanyak 997 kali, dengan volume transaksi 16,576 juta saham senilai Rp3,21 miliar.
Pada awal perdagangan, saham emiten pertama di tahun 2015 dibuka pada level Rp190 per lembar atau naik 75 poin dibanding harga penawaran Rp115 per lembar.
Sekadar informasi, BBYB melepas sebanyak 300 juta lembar saham pada saat melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Adapun total dana segar dari IPO mencapai Rp34,5 miliar. Dana hasil IPO sebanyak 72,14% akan digunakan untuk memperkuat permodalan dalam rangka pengembangan kredit, dan sisanya sebesar 27,86% untuk pengembangan TSI.
Menurut dia, modal kerja tersebut untuk menerapkan strategi antara lain relokasi kantor pusat, peluncuran produk baru berupa ATM, pembentukan cabang spesial pendanaan, penyaluran ke sektor produktif, dan kredit pensiun.
Dalam gelaran IPO ini, perseroan menunjuk PT Semesta Indofest sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
(rna)