Pemerintah Harus Siapkan Cadangan Minyak
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah harus mempersiapkan cadangan minyak di masa mendatang. Ini dapat disiasati dengan pembelian minyak dunia lebih besar di saat harga jatuh seperti saat ini (USD45/barel).
Dalam upaya tersebut pemeritah memiliki PR menyiapkan tanki-tanki besar untuk menyimpan cadangan minyak. Salah satunya menggunakan milik Pertamina.
"Karena kalau bangun pasti lama, jadi bisa pakai available tank milik Pertamina. Kemudian, di kilang seperti Balongan, Balikpapan, kan ada tangki tangki gede itu bisa digunakan," kata Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Andang Bachtiar di Kantor DEN Jakarta, Rabu (14/1/2015).
"Kemudian tanki-tanki yang ada di PIC-PIC, terutama di tempat-tempat yang produksinya menurun. Sementara kilanganya masih banyak," ujarnya
Andang melanjutkan, di Pertamina juga banyak lapangan lapangan tua yang dulu terpakai untuk tanki, namun sekarang sudah tidak terpakai.
"Itu banyak dan itu bisa diinventarisir. Dalam waktu dua minggu Insya Allah lah kita bisa," ujarnya.
Untuk teknologinya sendiri, Andang optimistis karena Jepang dan beberapa negara lain pun sudah menerapkan itu selama 40 tahun.
"Ya, itu sudah dari 40 yang lalu teknologinya dipakai Jepang, Eropa dan Amerika Serikat. Injeksi minyak bumi untuk disimpan kemudian tinggal diproduksi lagi," tandasnya.
Dalam upaya tersebut pemeritah memiliki PR menyiapkan tanki-tanki besar untuk menyimpan cadangan minyak. Salah satunya menggunakan milik Pertamina.
"Karena kalau bangun pasti lama, jadi bisa pakai available tank milik Pertamina. Kemudian, di kilang seperti Balongan, Balikpapan, kan ada tangki tangki gede itu bisa digunakan," kata Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Andang Bachtiar di Kantor DEN Jakarta, Rabu (14/1/2015).
"Kemudian tanki-tanki yang ada di PIC-PIC, terutama di tempat-tempat yang produksinya menurun. Sementara kilanganya masih banyak," ujarnya
Andang melanjutkan, di Pertamina juga banyak lapangan lapangan tua yang dulu terpakai untuk tanki, namun sekarang sudah tidak terpakai.
"Itu banyak dan itu bisa diinventarisir. Dalam waktu dua minggu Insya Allah lah kita bisa," ujarnya.
Untuk teknologinya sendiri, Andang optimistis karena Jepang dan beberapa negara lain pun sudah menerapkan itu selama 40 tahun.
"Ya, itu sudah dari 40 yang lalu teknologinya dipakai Jepang, Eropa dan Amerika Serikat. Injeksi minyak bumi untuk disimpan kemudian tinggal diproduksi lagi," tandasnya.
(dmd)