BBM Turun, Harga Kebutuhan Pokok Masih Fluktuatif
A
A
A
SEMARANG - Turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang berlaku mulai hari ini, ternyata belum mampu memengaruhi harga kebutuhan pokok. Di sejumlah pasar harga masih fluktuatif, ada yang naik dan turun.
Berdasarkan pantuan di Pasar Induk Johar, Semarang, harga kebutuhan yang mengalami kenaikan, di antaranya ayam potong, ayam kampung dan telur ayam ras.
Harga ayam potong, saat ini mencapai Rp30-31 ribu per kg, naik sekitar Rp5,000-Rp6.000 dari sebelumnya di kisaran harga Rp24-25 ribu per kg. Sementara untuk ayam kampung per ekor Rp55 ribu, naik sekitar Rp5.000 dari sebelumnya Rp50 ribu.
Harga telur ayam ras, semula per kilogram Rp17.000-Rp18.000, kini naik menjadi Rp24-25 ribu. Selain itu, harga yang mengalami kenaikan adalah bawang putih. Harga bawang putih yang tiga hari lalu Rp12 ribu, kini naik menjadi Rp15 ribu.
Menurut para pedagang, kenaikan harga ayam dan telur ini sudah terjadi sejak tiga hari lalu. Namun, meski ada kenaikan tidak terlalu berpengaruh dengan penjualan.
Ny Iin, penjual ayam di Pasar Johar mengatakan, kenaikan harga ayam akibat dari peningkatan harga pakan ayam.
“Kemarin waktu Natal dan Tahun Baru, serta kenaikan BBM harganya stabil sekitar Rp25 ribu. Tapi, sekarang BBM turun malah harganya naik,” ujarnya, Minggu (18/1/2015).
Penurunan harga BBM juga tidak pengaruh terhadap harga beras di pasaran. Harga beras sampai saat ini masih cukup tinggi, yakni masih di harga Rp9700 untuk jenis C4 biasa, dan Rp10500-Rp11.000 untuk C4 super. Untuk beras mentik, masih berada di harga Rp10500 per kilogramnya.
Harga gula pasir pun masih bertengger di harga Rp9.500, tepung terigu justru naik Rp3.000 per kg.
Kedelai impor tidak mengalami penurunan harga, yakni masih Rp9.000 per kg. Harga kacang tanah mengalami kenaikan dari Rp18.000 menjadi Rp19.000 per kg.
“BBM turun kemarin tidak ada pengaruhnya untuk harga sembako, masih tetap bahkan ada yang naik. Mulai Natal sampai sekarang harganya masih sama,” ujar Agus Widodo, penjual sembako di Pasar Johar.
Dia mengaku, harga beras justru cenderung mengalami kenaikan meski tidak banyak. Harga beras diperkirakan akan mulai turun pada Februari nanti, pada waktu panen raya.
Untuk harga daging sapi, di pasaran sampai saat ini masih cukup stabil, yakni seharga Rp85 ribu, Rp110 ribu untuk daging has dalam, hati Rp50 ribu, buntut Rp70 ribu, paru, limpa Rp60 ribu, dan Iga Rp70 ribu.
Sementara itu untuk harga yang mengalami penurunan, di antaranya bawang merah dan cabai.
Bawang merah besar yang sebelumnya Rp 12ribu kini menjadi Rp10 ribu. Bawang merah kecil, yang semula Rp5.000, kini menjadi Rp3.000.
Turunnya harga bawang merah ini karena pasokan dari Brebes dan Kendal berlimpah. Akibatnya para pedagang mau tidak mau harus menurunkan harga, jika barang jualan mereka ingin habis terjual.
“Saat ini pasokan cukup banyak, pembelinya sedikit. Jadi mau tidak mau harus menurunkan harga,” ujar Pak Dogol, salah seorang pengepul bawang di Pasar Johar.
Sementara untuk harga cabai, mengalami penurunan hingga 50%. Cabai setan atau cabai rawit merah dari sebelumnya Rp85 ribu anjlok menjadi Rp40 ribu.
Cabai kriting yang sebelumnya Rp70 ribu kini turun menjadi Rp40 ribu, cabai hijau besar yang sebelumnya Rp15-18 ribu kini menjadi Rp10 ribu.
Anjloknya harga cabai ini karena pasokan dari daerah penghasil cabai di Jawa Tengah saat ini mulai lancar. "Temanggung sudah mulai panen, jadi stoknya banyak,” ujar Sriyati, salah seorang pedagang cabai.
Berdasarkan pantuan di Pasar Induk Johar, Semarang, harga kebutuhan yang mengalami kenaikan, di antaranya ayam potong, ayam kampung dan telur ayam ras.
Harga ayam potong, saat ini mencapai Rp30-31 ribu per kg, naik sekitar Rp5,000-Rp6.000 dari sebelumnya di kisaran harga Rp24-25 ribu per kg. Sementara untuk ayam kampung per ekor Rp55 ribu, naik sekitar Rp5.000 dari sebelumnya Rp50 ribu.
Harga telur ayam ras, semula per kilogram Rp17.000-Rp18.000, kini naik menjadi Rp24-25 ribu. Selain itu, harga yang mengalami kenaikan adalah bawang putih. Harga bawang putih yang tiga hari lalu Rp12 ribu, kini naik menjadi Rp15 ribu.
Menurut para pedagang, kenaikan harga ayam dan telur ini sudah terjadi sejak tiga hari lalu. Namun, meski ada kenaikan tidak terlalu berpengaruh dengan penjualan.
Ny Iin, penjual ayam di Pasar Johar mengatakan, kenaikan harga ayam akibat dari peningkatan harga pakan ayam.
“Kemarin waktu Natal dan Tahun Baru, serta kenaikan BBM harganya stabil sekitar Rp25 ribu. Tapi, sekarang BBM turun malah harganya naik,” ujarnya, Minggu (18/1/2015).
Penurunan harga BBM juga tidak pengaruh terhadap harga beras di pasaran. Harga beras sampai saat ini masih cukup tinggi, yakni masih di harga Rp9700 untuk jenis C4 biasa, dan Rp10500-Rp11.000 untuk C4 super. Untuk beras mentik, masih berada di harga Rp10500 per kilogramnya.
Harga gula pasir pun masih bertengger di harga Rp9.500, tepung terigu justru naik Rp3.000 per kg.
Kedelai impor tidak mengalami penurunan harga, yakni masih Rp9.000 per kg. Harga kacang tanah mengalami kenaikan dari Rp18.000 menjadi Rp19.000 per kg.
“BBM turun kemarin tidak ada pengaruhnya untuk harga sembako, masih tetap bahkan ada yang naik. Mulai Natal sampai sekarang harganya masih sama,” ujar Agus Widodo, penjual sembako di Pasar Johar.
Dia mengaku, harga beras justru cenderung mengalami kenaikan meski tidak banyak. Harga beras diperkirakan akan mulai turun pada Februari nanti, pada waktu panen raya.
Untuk harga daging sapi, di pasaran sampai saat ini masih cukup stabil, yakni seharga Rp85 ribu, Rp110 ribu untuk daging has dalam, hati Rp50 ribu, buntut Rp70 ribu, paru, limpa Rp60 ribu, dan Iga Rp70 ribu.
Sementara itu untuk harga yang mengalami penurunan, di antaranya bawang merah dan cabai.
Bawang merah besar yang sebelumnya Rp 12ribu kini menjadi Rp10 ribu. Bawang merah kecil, yang semula Rp5.000, kini menjadi Rp3.000.
Turunnya harga bawang merah ini karena pasokan dari Brebes dan Kendal berlimpah. Akibatnya para pedagang mau tidak mau harus menurunkan harga, jika barang jualan mereka ingin habis terjual.
“Saat ini pasokan cukup banyak, pembelinya sedikit. Jadi mau tidak mau harus menurunkan harga,” ujar Pak Dogol, salah seorang pengepul bawang di Pasar Johar.
Sementara untuk harga cabai, mengalami penurunan hingga 50%. Cabai setan atau cabai rawit merah dari sebelumnya Rp85 ribu anjlok menjadi Rp40 ribu.
Cabai kriting yang sebelumnya Rp70 ribu kini turun menjadi Rp40 ribu, cabai hijau besar yang sebelumnya Rp15-18 ribu kini menjadi Rp10 ribu.
Anjloknya harga cabai ini karena pasokan dari daerah penghasil cabai di Jawa Tengah saat ini mulai lancar. "Temanggung sudah mulai panen, jadi stoknya banyak,” ujar Sriyati, salah seorang pedagang cabai.
(dmd)