Kebutuhan Rumah di Indonesia 15 Juta Unit
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama Sarana Multigriya Finansial (SMF) Raharjo Adisusanto mengatakan, kebutuhan rumah di Indonesia mencapai 15 juta unit.
"Kesenjangan kebutuhan rumah di Indonesia mencapai 15 juta unit rumah, ini angka yang cukup besar," katanya saat sambutan seminar bertajuk EBA-SP, Peluang dan Tantangan Pembiayaan Perumahan di Pullman Hotel, Jakarta, Selasa (20/1/2015).
Menurutnya, kesenjangan perumahan di negara-negara berkembang merupakan hal biasa. Di Indonesia kebutuhan rumah terus bertambah, setiap tahun sekitar 800 unit rumah.
Peningkatan kebutuhan ini disebabkan pertumbuhan penduduk yang meningkat tajam.
Sementara, menurut data sebaran backlog perumahan di Indonesia tersebat di seluruh Indonesia. Backlog di Pulau Sumatera mencapai 2.963 ribu unit, Jawa 7.794 ribu unit, Bali dan Kepulauan Nusa Tenggara sebesar 692 ribu unit.
Kemudian di pulau Kalimantan 805 ribu unit, Sulawesi 950 ribu unit, Maluku 139 ribu unit, dan Papua mencapai 183 ribu unit.
"Backlog harus dibenahi dan ke depan menjadi tugas kita bersama, sehingga masyarakat yang belum memiliki rumah bisa memiki rumah secepatnya," tandas Raharjo.
"Kesenjangan kebutuhan rumah di Indonesia mencapai 15 juta unit rumah, ini angka yang cukup besar," katanya saat sambutan seminar bertajuk EBA-SP, Peluang dan Tantangan Pembiayaan Perumahan di Pullman Hotel, Jakarta, Selasa (20/1/2015).
Menurutnya, kesenjangan perumahan di negara-negara berkembang merupakan hal biasa. Di Indonesia kebutuhan rumah terus bertambah, setiap tahun sekitar 800 unit rumah.
Peningkatan kebutuhan ini disebabkan pertumbuhan penduduk yang meningkat tajam.
Sementara, menurut data sebaran backlog perumahan di Indonesia tersebat di seluruh Indonesia. Backlog di Pulau Sumatera mencapai 2.963 ribu unit, Jawa 7.794 ribu unit, Bali dan Kepulauan Nusa Tenggara sebesar 692 ribu unit.
Kemudian di pulau Kalimantan 805 ribu unit, Sulawesi 950 ribu unit, Maluku 139 ribu unit, dan Papua mencapai 183 ribu unit.
"Backlog harus dibenahi dan ke depan menjadi tugas kita bersama, sehingga masyarakat yang belum memiliki rumah bisa memiki rumah secepatnya," tandas Raharjo.
(izz)