Pemerintah Targetkan Indeks Gini Ratio 0,36
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah dalam hal ini Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) menargetkan indeks rasio ketimpangan pendapatan kelompok masyarakat (gini ratio) turun dari 0,42 menjadi 0,36 dalam lima tahun ke depan.
Seperti diketahui, hari ini pemerintah dan DPR RI akan membahas mengenai asumsi makro dan target pembangunan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2015.
Dalam target pembangunan, ada empat indikator yang akan dibahas, yaitu gini ratio, tingkat kemiskinan, penyerapan tenaga kerja, dan indeks pembangunan manusia.
"Targetnya jelas diturunkan dalam lima tahun, gini ratio jadi 0,36 dari 0,42 sekarang dalam lima tahun," ujar Kepala Bappenas Andrinof Chaniago di kantor BKPM, Jakarta, Senin (26/1/2015).
Lebih lanjut dia mengatakan, indikator gini ratio ini tidak bisa ditetapkan menjadi target tahunan, sebab menurutnya akan butuh waktu lama untuk mengubah koefisien gini ratio.
"Karena, itu kan dinamis kalau tahunan, banyak faktor yang bisa memengaruhi bisa naik cepat atau stagnan, yang penting pada programnya," jelas dia.
Sementara, ingkat kemiskinan menjadi indikator yang bisa ditetapkan setiap tahun. Tahun ini, pemerintah menargetkan bisa menurunkan persentase penduduk miskin sebanyak 0,6%, yang kini masih mencapai 11%.
"Program yang dijalankan dalam anggaran negara harus lebih tegas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat menengah ke bawah," pungkas dia.
Seperti diketahui, hari ini pemerintah dan DPR RI akan membahas mengenai asumsi makro dan target pembangunan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2015.
Dalam target pembangunan, ada empat indikator yang akan dibahas, yaitu gini ratio, tingkat kemiskinan, penyerapan tenaga kerja, dan indeks pembangunan manusia.
"Targetnya jelas diturunkan dalam lima tahun, gini ratio jadi 0,36 dari 0,42 sekarang dalam lima tahun," ujar Kepala Bappenas Andrinof Chaniago di kantor BKPM, Jakarta, Senin (26/1/2015).
Lebih lanjut dia mengatakan, indikator gini ratio ini tidak bisa ditetapkan menjadi target tahunan, sebab menurutnya akan butuh waktu lama untuk mengubah koefisien gini ratio.
"Karena, itu kan dinamis kalau tahunan, banyak faktor yang bisa memengaruhi bisa naik cepat atau stagnan, yang penting pada programnya," jelas dia.
Sementara, ingkat kemiskinan menjadi indikator yang bisa ditetapkan setiap tahun. Tahun ini, pemerintah menargetkan bisa menurunkan persentase penduduk miskin sebanyak 0,6%, yang kini masih mencapai 11%.
"Program yang dijalankan dalam anggaran negara harus lebih tegas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat menengah ke bawah," pungkas dia.
(izz)