Perhatikan Lokasi Rumah Seken r

Rabu, 28 Januari 2015 - 12:24 WIB
Perhatikan Lokasi Rumah...
Perhatikan Lokasi Rumah Seken r
A A A
Ada beberapa hal yang patut diperhatikan saat membeli rumah seken. Tidak hanya fisik bangunan, lokasi rumah pun turut menentukan harga.

Membeli rumah seken bisa jadi merupakan pertimbangan strategis dalam memenuhi kebutuhan papan ini. Faktor lokasi dapat ditentukan mulai dari jenis huniannya, di perumahan atau permukiman komunal. Keduanya memiliki plus-minus tersendiri. Jika dilihat dari sisi harga, rumah di perumahan lebih mudah diprediksi harga pasarnya dan relatif lebih mahal.

Sebaliknya, harga rumah di permukiman komunal ditentukan pemilik dan jauh lebih murah. Ini jika dibandingkan dengan besar dan luas rumah yang sama. Untuk pembelian melalui KPR, lokasi perumahan pun lebih disukai pihak bank. Hal ini menjadi pertimbangan tersendiri bagi Anda yang mengajukan KPR. Selain itu, faktor lokasi lain berupa akses dan kedekatan lokasi dengan pusat kota atau bisnis.

Baik di perumahan maupun permukiman komunal, jenis lokasi ini kerap dijadikan daya tarik pemilik rumah, sehingga harga menjadi lebih bersaing. Dalam membeli rumah seken dibutuhkan ketelitian ekstra, karena tidak hanya bicara soal kelengkapan dokumen, melainkan juga harus memeriksa bagian fisik bangunan serta lingkungan sekitarnya.

Apabila Anda sudah memutuskan lokasi, tidak ada salahnya untuk mengecek lingkungan sekitarnya. Cobalah untuk datang beberapa kali pada jam-jam sibuk, akhir pekan, dan liburan. Bagaimana kondisi lingkungan, akses ke lokasi, dan lain-lain. Jika semua hal tersebut sudah dilakukan dan Anda mantap membeli rumah tersebut, maka harga yang ditawarkan setelah negosiasi menjadi layak dipertimbangkan.

Dalam bukunya yang bertajuk Menjadi Kaya Melalui Properti, pengamat properti Panangian Simanungkalit mengatakan, ada sejumlah pertanyaan yang wajib diajukan konsumen saat hendak membeli rumah bekas. Pertama, mengapa rumah tersebut dijual oleh pemiliknya. Ini adalah pertanyaan penting yang dapat memberi

Anda informasi untuk menentukan harga penawaran yang sesuai dengan kondisi rumah yang sebenarnya dan menentukan seberapa besar kebutuhan penjual (mendesak atau tidak) untuk segera melepas rumahnya. Pertanyaan selanjutnya adalah berapa biaya maintenance (perawatan) rumah tersebut.

Pertanyaan ini diajukan agar biaya yang harus dikeluarkan secara rutin tergambar. “Contohnya besar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), tagihan listrik ratarata, tagihan PAM, serta iuran kebersihan dan keamanan lingkungan,” ujarnya. Lalu, apa masalah bangunan rumah tersebut?

Anda perlu mengetahui semua masalah yang melekat pada bangunan, baik yang pernah atau sedang terjadi. Ini penting agar Anda dapat memperkirakan tindakan serta biaya yang perlu diambil guna mengantisipasinya. Misalkan ada pipa air di bawah tanah yang bocor dan pompa air menyala otomatis, maka tagihan listrik menjadi mahal.

Di lain kasus mungkin terdapat juga kusen dan partisi yang sudah dimakan rayap, keramik yang pecah, dinding yang lembab, dan lain sebagainya. Pertanyaan lain adalah kejadian apa saja yang pernah terjadi di umah tersebut. Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui masalah atau kejadian yang pernah terjadi di rumah itu sebelumnya.

Juga pertanyakan, bagaimana fasilitas infrastruktur di lokasi rumah. Informasi ketersediaan fasilitas sekolah, pasar, supermarket, dan lebar jalan yang memadai di lingkungan yang baik akan menjadi poin tambahan.

Rendra Hanggara
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8735 seconds (0.1#10.140)