PPN Barang Tambang untuk Smelter Diminta Dibebaskan

Rabu, 28 Januari 2015 - 22:24 WIB
PPN Barang Tambang untuk...
PPN Barang Tambang untuk Smelter Diminta Dibebaskan
A A A
JAKARTA - Pengamat pertambangan meminta pemerintah membebaskan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dalam pembelian barang tambang bagi smelter atau pabrik pengolahan.

Adanya PPN diyakini akan menperlemah pelaku industri. Karena margin (keuntungan) bisnis smelter semakin mengecil dan berdampak pada terhambatnya pengembangan smelter nasional.

Dosen sekaligus Ketua Program Studi Teknik Metalurgi Intitut Teknologi Bandung Zaki Mubarok mengatakan, industri telah diwajibkan meningkatkan nilai tambah dari produk tambang. Ini amanat Undang-Undang.

"Kewajiban membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian untuk meningkatkan nilai tambah produk tambang adalah amanat UU Minerba. Namun, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) akan kesulitan apabila pembelian anode & slime dikenai PPN," ujar dia dalam rilisnya, Rabu (28/1/2015).

Menurutnya, Antam menjadi salah satu perusahaan tambang yang sudah membangun fasilitas pengolahan mineral.

"Sayangnya, hingga fasilitas digunakan, pemerintah masih mengenakan PPN pada pembelian anode slime," terangnya.

Sementara, PT Smelting yang menjual anode slime langsung (tanpa diolah) ke Jepang, justru memperoleh retribusi alias penggantian kelebihan pajak, sehingga bebas PPN.

"Margin keuntungan pabrik pemurnian anode dan slime itu hanya 2%-3%. Sehingga jika kena PPN 10% sudah tentu merugi. Bahkan lebih besar lagi, isu PPN ini bisa menghambat pengembangan smelter tembaga di Indonesia," terangnya.

Direktur Eksekutif Indonesia Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara juga menuturkan, penggunaan fasilitas TBRC oleh Antam ini, sejatinya sudah tergolong terlambat.

Sekarang dengan adanya TBRC merupakan langkah bagus mengingat secara strategis bisa mengamankan kerugian negara dari pengambilan logam lain selain tembaga.

"Ini malah sudah terlambat, harusnya pemerintah sudah tahu dari dulu bahwa banyak kandungan yang lenyap melalui Freeport dan perusahaan tambang lainnya," ujar Marwan.

Sebelumnya Antam telah membangun fasilitas Top Blown Rotary Converter (TBRC) yang dapat mengekstraksi logam emas dan logam-logam berharga lainnya seperti selenium, paladium, platinum dan lain-lain dari produk anode slime.

Fasilitas ini disebut salah satu upaya ekspansi bisnis Antam di komoditas emas. Melalui pengoperasian TBRC, Antam akan memberikan nilai tambah dari anode slime melalui pengolahan di dalam negeri.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0728 seconds (0.1#10.140)