Wall Street Kembali Melemah Setelah Pernyataan The Fed
A
A
A
NEW YORK - Indeks bursa saham di Wall Street pada perdagangan Rabu waktu setempat melanjutkan pelemahan didorong penurunan tajam di sektor energi indeks S&P 500.
Hal itu terjadi setelah Federal Reserve (The Fed) menyatakan ekonomi domestik tumbuh solid, sinyal bahwa suku bunga akan tetap dinaikkan sesuai rencana pada tahun ini.
Setelah pernyataan The Fed, dolar AS (USD) menguat lebih lanjut, dan memberi tekanan baru pada harga minyak, yang merosot ke level terendah sejak awal 2009 dan mendorong saham energi (SPNY) melanjutkan koreksi.
Sementara banyak pelaku pasar mengatakan mereka heran dengan pernyataan The Fed. Kepala Investasi Wedbush Equity Management LLC Stephen Massocca mengatakan, Fed memberi sinyal lebih kuat untuk menaikan suku bunganya.
"Ini lebih mengejutkan dari yang diipikirkan dan kenaikan suku bunga hanya menunggu waktu. Saya tidak berpikir siapa pun akan bereaksi berlebihan di sini, tapi itu mengejutkan. Saya pikir mereka akan mengubah keputusannya," kata dia seperti dilansir dari Reuters, Kamis (29/1/2015).
Dow Jones Industrial Average ditutup turun 195,84 poin atau 1,13% ke 17.191,37; indeks S&P 500 susut 27,39 poin atau 1,35% ke 2.002,16; dan Nasdaq Composite turun 43,50 poin atau 0,93% ke 4.637,99.
Volume perdagangan lebih ramai, dengan sekitar 7,6 miliar saham diperdagangkan di bursa AS. Jumlah itu di atas rata-rata bulanan sebanyak 7,16 miliar lembar saham.
Hal itu terjadi setelah Federal Reserve (The Fed) menyatakan ekonomi domestik tumbuh solid, sinyal bahwa suku bunga akan tetap dinaikkan sesuai rencana pada tahun ini.
Setelah pernyataan The Fed, dolar AS (USD) menguat lebih lanjut, dan memberi tekanan baru pada harga minyak, yang merosot ke level terendah sejak awal 2009 dan mendorong saham energi (SPNY) melanjutkan koreksi.
Sementara banyak pelaku pasar mengatakan mereka heran dengan pernyataan The Fed. Kepala Investasi Wedbush Equity Management LLC Stephen Massocca mengatakan, Fed memberi sinyal lebih kuat untuk menaikan suku bunganya.
"Ini lebih mengejutkan dari yang diipikirkan dan kenaikan suku bunga hanya menunggu waktu. Saya tidak berpikir siapa pun akan bereaksi berlebihan di sini, tapi itu mengejutkan. Saya pikir mereka akan mengubah keputusannya," kata dia seperti dilansir dari Reuters, Kamis (29/1/2015).
Dow Jones Industrial Average ditutup turun 195,84 poin atau 1,13% ke 17.191,37; indeks S&P 500 susut 27,39 poin atau 1,35% ke 2.002,16; dan Nasdaq Composite turun 43,50 poin atau 0,93% ke 4.637,99.
Volume perdagangan lebih ramai, dengan sekitar 7,6 miliar saham diperdagangkan di bursa AS. Jumlah itu di atas rata-rata bulanan sebanyak 7,16 miliar lembar saham.
(rna)