Mendag: Potensi Perikanan RI Terganjal Illegal Fishing
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel mengatakan, selama ini potensi pasar dan budidaya perikanan di Indonesia, terganjal kasus penangkapan ikan secara ilegal (illegal fishing).
Dia menuturkan, selama ini pasar perikanan dunia banyak diisi dan diserobot negara lain yang justru mengambil ikan di lautan Indonesia secara ilegal.
"Kan saya sudah bilang, pasarnya (perikanan) itu besar. Selama ni pasar dunia banyak diisi oleh negara-negara lain, karena mengambil ikan kita secara ilegal," tuturnya di gedung BPPT, Jakarta, Kamis (29/1/2014).
Sebab itu, bos Panasonic ini meminta agar seluruh masyarakat Indonesia bersama mengelola potensi laut Indonesia, agar dapat mengisi pasar dalam dan luar negeri.
Menurutnya, saat ini pemerintah sedang membuat grand design dan pemetaan untuk pengembangan budidaya perikanan. Sekaligus, memetakan investasi yang diperlukan untuk mendukung program tersebut.
"Tentu kita harus mengelola semua kekayaan alam kita, untuk jadi satu nilai tambah, sehingga bisa memenuhi pasar domestik dan dunia. Inilah salah satu upaya membangun kedaulatan pangan," pungkas Rachmat.
Dia menuturkan, selama ini pasar perikanan dunia banyak diisi dan diserobot negara lain yang justru mengambil ikan di lautan Indonesia secara ilegal.
"Kan saya sudah bilang, pasarnya (perikanan) itu besar. Selama ni pasar dunia banyak diisi oleh negara-negara lain, karena mengambil ikan kita secara ilegal," tuturnya di gedung BPPT, Jakarta, Kamis (29/1/2014).
Sebab itu, bos Panasonic ini meminta agar seluruh masyarakat Indonesia bersama mengelola potensi laut Indonesia, agar dapat mengisi pasar dalam dan luar negeri.
Menurutnya, saat ini pemerintah sedang membuat grand design dan pemetaan untuk pengembangan budidaya perikanan. Sekaligus, memetakan investasi yang diperlukan untuk mendukung program tersebut.
"Tentu kita harus mengelola semua kekayaan alam kita, untuk jadi satu nilai tambah, sehingga bisa memenuhi pasar domestik dan dunia. Inilah salah satu upaya membangun kedaulatan pangan," pungkas Rachmat.
(izz)