Rasio NPL BNI Turun Jadi 1,96%
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencatat penurunan rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) 2014 menjadi 1,96% dari 2,71% pada 2013.
Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo mengatakan, kerja keras dalam upaya meningkatkan kualitas terus berlanjut dengan turunnya kredit bermasalah di tengah ekspansi penyaluran kredit.
"Secara prosentase NPL BNI turun dari 0,55% menjadi 0,39%. Secara fundamental, penyisihan pencadangan juga tetap terjaga baik dengan tingkat coverage ratio meningkat dari 128,5% menjadi 130,1%," ujarnya di Kantor Pusat BNI, Jakarta, Kamis (29/1/2015).
Gatot menerangkan, ekspansi kredit yang terus dilakukan menunjukkan fungsi intermediasi BNI berjalan dengan baik. Loan to Deposit Ratio (LDR) naik dari 85,3% menjadi 87,8%.
"Pertumbuhan kredit ini tetap didukung dengan fundamental yang kuat, di mana tingkat kecukupan permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) tetap terjaga baik, naik dari 15,1% menjadi 16,2%," pungkas dia.
(Baca: BNI Salurkan Kredit Rp277,6 T Sepanjang 2014)
Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo mengatakan, kerja keras dalam upaya meningkatkan kualitas terus berlanjut dengan turunnya kredit bermasalah di tengah ekspansi penyaluran kredit.
"Secara prosentase NPL BNI turun dari 0,55% menjadi 0,39%. Secara fundamental, penyisihan pencadangan juga tetap terjaga baik dengan tingkat coverage ratio meningkat dari 128,5% menjadi 130,1%," ujarnya di Kantor Pusat BNI, Jakarta, Kamis (29/1/2015).
Gatot menerangkan, ekspansi kredit yang terus dilakukan menunjukkan fungsi intermediasi BNI berjalan dengan baik. Loan to Deposit Ratio (LDR) naik dari 85,3% menjadi 87,8%.
"Pertumbuhan kredit ini tetap didukung dengan fundamental yang kuat, di mana tingkat kecukupan permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) tetap terjaga baik, naik dari 15,1% menjadi 16,2%," pungkas dia.
(Baca: BNI Salurkan Kredit Rp277,6 T Sepanjang 2014)
(izz)