Kemendag Buka Peluang Investasi dari Jepang
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam program kunjungan kerja ke Jepang dua pekan lalu, membuka peluang untuk negeri Matahari Terbit tersebut berinvestasi di Indonesia.
Direktur Jenderal (Dirjen) Kerjasama Perdagangan Internasional Kemendag, Bachrul Chairi mengatakan, hal ini dilakukannya lantaran melihat berbagai sektor yang dapat dikembangkan Jepang di Indonesia.
"Dalam kunjungan kerja tersebut, itu kelihatan bahwa investasi Jepang yang dilakukan di Thailand itu sudah stuck, dan kalau dia dikasih sedikit lagi bisa muntah," ujar dia di kantor Kemendag, Jakarta, Jumat (30/1/2015).
Dia menyebutkan, Jepang merupakan penyokong dana terbesar di Thailand. Investasi besar-besaran yang dilakukan Jepang di negara tersebut telah membuahkan hasil, sehingga akan mubazir jika Jepang menyokong dana lagi.
"Infrastrukturnya sudah tidak bisa dimasuki lagi oleh Jepang. Tenaga kerjanya sudah tidak ada, instabilitasnya juga tinggi. Jadi sudah tidak bisa lagi, space-nya enggak ada," imbuhnya.
Sementara Indonesia, lanjut Bachrul, masih memungkinkan untuk mendapat celah investasi dari Jepang, baik dengan menggunakan dana besar ataupun dana kerja sama dari Jepang.
"Ini ada kesempatan bagi Jepang untuk mencari tempat lagi, dan mereka bilang Indonesia adalah tempatnya," tandas Bachrul.
Direktur Jenderal (Dirjen) Kerjasama Perdagangan Internasional Kemendag, Bachrul Chairi mengatakan, hal ini dilakukannya lantaran melihat berbagai sektor yang dapat dikembangkan Jepang di Indonesia.
"Dalam kunjungan kerja tersebut, itu kelihatan bahwa investasi Jepang yang dilakukan di Thailand itu sudah stuck, dan kalau dia dikasih sedikit lagi bisa muntah," ujar dia di kantor Kemendag, Jakarta, Jumat (30/1/2015).
Dia menyebutkan, Jepang merupakan penyokong dana terbesar di Thailand. Investasi besar-besaran yang dilakukan Jepang di negara tersebut telah membuahkan hasil, sehingga akan mubazir jika Jepang menyokong dana lagi.
"Infrastrukturnya sudah tidak bisa dimasuki lagi oleh Jepang. Tenaga kerjanya sudah tidak ada, instabilitasnya juga tinggi. Jadi sudah tidak bisa lagi, space-nya enggak ada," imbuhnya.
Sementara Indonesia, lanjut Bachrul, masih memungkinkan untuk mendapat celah investasi dari Jepang, baik dengan menggunakan dana besar ataupun dana kerja sama dari Jepang.
"Ini ada kesempatan bagi Jepang untuk mencari tempat lagi, dan mereka bilang Indonesia adalah tempatnya," tandas Bachrul.
(izz)