Pemerintah Kebut Redesain Hilirisasi Industri Tambang
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin menjelaskan, salah satu program yang dikebutnya adalah me-redesain roadmap hilirisasi Industri tambang, yang selama ini hanya memproduksi bahan mentah menjadi bahan bernilai tambah.
Hal itu dikatakan Menperin saat menyambangi redaksi news MNC Media, bersama seluruh jajaran staf dan pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemenperin hari ini.
"Selama ini kita selalu menjual bahan baku tanah, nah dengan UU yang baru tidak boleh lagi. Di downstreaming dengan pembangunan industri smelter untuk barang jadi," katanya di MNC News VIP Room, MNC Tower, Jakarta, Senin (2/2/2015).
Menurutnya, nilai tambah yang akan didapatkan Indonesia hingga sepuluh kali lipat. Lapangan kerja dan devisa yang dihasilkan akan semakin besar.
"Contoh pembangunan kawasan industri Morowali, itu berbasis sumber daya alam nikel. Dengan misalnya dari smelter sampai ke industri air bisa nampung 80 ribu pekerja, dengan investasi USD4,2 miliar," sebutnya.
Dia menjelaskan, hilirisasi hasil pertanian menjadi industri agro pun menjadi program yang akan digenjot selama masa kepemimpinannya.
"Ini juga sama, yang tidak lagi jual bahan mentah, tapi industri barang jadi. Contoh biji cokelat sampai cokelatnya. Tentu tenaga kerja yang terserap lebih besar," tutur dia.
Pria kelahiran Rote 16 September 1963 ini menegaskan, akan menjalankan tugas sesuai perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kami ditugaskan Presiden untuk laksanakan program yang dibuat Presiden. Karena menteri tidak punya program dan hanya melaksanakan program yang diberikan," pungkas.
Hal itu dikatakan Menperin saat menyambangi redaksi news MNC Media, bersama seluruh jajaran staf dan pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemenperin hari ini.
"Selama ini kita selalu menjual bahan baku tanah, nah dengan UU yang baru tidak boleh lagi. Di downstreaming dengan pembangunan industri smelter untuk barang jadi," katanya di MNC News VIP Room, MNC Tower, Jakarta, Senin (2/2/2015).
Menurutnya, nilai tambah yang akan didapatkan Indonesia hingga sepuluh kali lipat. Lapangan kerja dan devisa yang dihasilkan akan semakin besar.
"Contoh pembangunan kawasan industri Morowali, itu berbasis sumber daya alam nikel. Dengan misalnya dari smelter sampai ke industri air bisa nampung 80 ribu pekerja, dengan investasi USD4,2 miliar," sebutnya.
Dia menjelaskan, hilirisasi hasil pertanian menjadi industri agro pun menjadi program yang akan digenjot selama masa kepemimpinannya.
"Ini juga sama, yang tidak lagi jual bahan mentah, tapi industri barang jadi. Contoh biji cokelat sampai cokelatnya. Tentu tenaga kerja yang terserap lebih besar," tutur dia.
Pria kelahiran Rote 16 September 1963 ini menegaskan, akan menjalankan tugas sesuai perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kami ditugaskan Presiden untuk laksanakan program yang dibuat Presiden. Karena menteri tidak punya program dan hanya melaksanakan program yang diberikan," pungkas.
(izz)