Anggota BPJS Ketenagakerjaan Semarang 716 Perusahaan
A
A
A
SEMARANG - Jumlah anggota BPJS Ketenagakerjaan di Kantor Cabang Semarang I pada 2014 baru mencapai 716 perusahaan. Meski angka tersebut melebihi target yang ditetapkan, yakni 526 perusahaan, namun masih sedikit bila dibandingkan total jumlah perusahaan sebanyak 3.900.
Sementara untuk peserta Jaminan Hari Tua (JHT), terealisasi 78.241 dari target 64.191. Kemudian realisasi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) mencapai 80.933 dari target 81.981.
Kepala kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan Semarang I, Budiman Siagian mengatakan, meskipun dari capaian pada 2014 melebih target, namun pekerjaan rumah masih cukup banyak. Pasalnya, di Kota Semarang jumlah perusahaan mencapai 3.900 buah dengan pekerja aktif mencapai 213 ribu.
Karena itu, pada 2015 ini pihaknya akan terus berusaha menggenjot kepertaan BPJS Ketenagakerjaan di wilayahnya. Tidak hanya untuk sector formal, atau pekerja penerima upah, tetapi juga sektro informal, atau pekerja bukan penerima upah. "Tahun kami bertekad menjaring sebanyak-banyaknya kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di Kota Semarang,” katanya, kemarin.
Budiman mengakui, untuk sektor formal di Kota Semerang kepesertaanya sudah cukup baik, namun untuk sektor informal seperti pedagang, nelayan, atau pekerja bukan penerima upah masih kurang. “Pekerja sektor informal di Kota Semarang ada sekitar 11 ribuan tapi untuk kepesertaanya masih sangat minim,” imbuhnya.
Dia mengatakan, masih minimnya jumlah kepesertaan untuk kalangan informal karena faktor kesadaraan masyarakat, yang masih kurang. Oleh karena itu, di tahun ini pihaknya akan melakukan berbagai upaya salah satunya dengan menggandeng kelompok-kelompok seperti paguyuban pedagang pasar dan nelayan.
Selain itu sosialisasi ke tingkat bawah juga akan terus dilakukan melalui kampanye “tanya saya” yang akan dilakukan sebulan sekali di pusat keramaian di Kota Semarang.
Sementara untuk peserta Jaminan Hari Tua (JHT), terealisasi 78.241 dari target 64.191. Kemudian realisasi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) mencapai 80.933 dari target 81.981.
Kepala kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan Semarang I, Budiman Siagian mengatakan, meskipun dari capaian pada 2014 melebih target, namun pekerjaan rumah masih cukup banyak. Pasalnya, di Kota Semarang jumlah perusahaan mencapai 3.900 buah dengan pekerja aktif mencapai 213 ribu.
Karena itu, pada 2015 ini pihaknya akan terus berusaha menggenjot kepertaan BPJS Ketenagakerjaan di wilayahnya. Tidak hanya untuk sector formal, atau pekerja penerima upah, tetapi juga sektro informal, atau pekerja bukan penerima upah. "Tahun kami bertekad menjaring sebanyak-banyaknya kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di Kota Semarang,” katanya, kemarin.
Budiman mengakui, untuk sektor formal di Kota Semerang kepesertaanya sudah cukup baik, namun untuk sektor informal seperti pedagang, nelayan, atau pekerja bukan penerima upah masih kurang. “Pekerja sektor informal di Kota Semarang ada sekitar 11 ribuan tapi untuk kepesertaanya masih sangat minim,” imbuhnya.
Dia mengatakan, masih minimnya jumlah kepesertaan untuk kalangan informal karena faktor kesadaraan masyarakat, yang masih kurang. Oleh karena itu, di tahun ini pihaknya akan melakukan berbagai upaya salah satunya dengan menggandeng kelompok-kelompok seperti paguyuban pedagang pasar dan nelayan.
Selain itu sosialisasi ke tingkat bawah juga akan terus dilakukan melalui kampanye “tanya saya” yang akan dilakukan sebulan sekali di pusat keramaian di Kota Semarang.
(dmd)