BI Catat Penyaluran Kredit Perbankan Rp3.702 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Tirta Segara menyebut, perlambatan laju pertumbuhan uang beredar pada Desember 2014 dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan kredit dan kegiatan belanja pemerintah pusat.
Penyaluran kredit perbankan pada Desember 2014 tercatat sebesar Rp3.702,2 triliun, tumbuh 11,4% (year on year/yoy) atau melambat dibanding November 2014 (11,7%). Menurut Tirta, perlambatan pertumbuhan penyaluran kredit terutama terjadi untuk jenis penggunaan modal kerja (KMK) dan investasi (KI).
"Selain itu, perkembangan kredit tersebut sejalan dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi domestik," ujarnya, Kamis (5/2/2015).
Perlambatan KMK terutama terjadi pada industri perdagangan, hotel, dan restorat yang mencapai Rp639,1 triliun, tumbuh lebih rendah (12,5%;yoy) dibanding November 2014 (15%;yoy).
Sedangkan perlambatan KI terjadi pada industri pengolahan yang tumbuh melambat 22,3% (yoy), lebih rendah dibanding November 2014 (24,8%;yoy).
Penyaluran kredit kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), menurut Tirta, juga mengalami perlambatan pada Desember 2014. Kredit UMKM tercatat sebesar Rp671,7 triliun, tumbuh 10,3% (yoy), namun melambat dibandingkan November 2014 (11% yoy).
"Perlambatan tersebut terjadi pada seluruh skala usaha yaitu mikro, kecil, dan menengah yang masing-masing tumbuh 18% (yoy), 8,4% (yoy), dan 8,5% (yoy), lebih rendah dibanding November 2014 (18,7%, 9,9% dan 8,6% yoy)," tutur dia.
Penyaluran kredit perbankan pada Desember 2014 tercatat sebesar Rp3.702,2 triliun, tumbuh 11,4% (year on year/yoy) atau melambat dibanding November 2014 (11,7%). Menurut Tirta, perlambatan pertumbuhan penyaluran kredit terutama terjadi untuk jenis penggunaan modal kerja (KMK) dan investasi (KI).
"Selain itu, perkembangan kredit tersebut sejalan dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi domestik," ujarnya, Kamis (5/2/2015).
Perlambatan KMK terutama terjadi pada industri perdagangan, hotel, dan restorat yang mencapai Rp639,1 triliun, tumbuh lebih rendah (12,5%;yoy) dibanding November 2014 (15%;yoy).
Sedangkan perlambatan KI terjadi pada industri pengolahan yang tumbuh melambat 22,3% (yoy), lebih rendah dibanding November 2014 (24,8%;yoy).
Penyaluran kredit kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), menurut Tirta, juga mengalami perlambatan pada Desember 2014. Kredit UMKM tercatat sebesar Rp671,7 triliun, tumbuh 10,3% (yoy), namun melambat dibandingkan November 2014 (11% yoy).
"Perlambatan tersebut terjadi pada seluruh skala usaha yaitu mikro, kecil, dan menengah yang masing-masing tumbuh 18% (yoy), 8,4% (yoy), dan 8,5% (yoy), lebih rendah dibanding November 2014 (18,7%, 9,9% dan 8,6% yoy)," tutur dia.
(rna)