Ekonomi Global Jadi Ancaman Target Pajak
A
A
A
JAKARTA - Pengamat perpajakan dari Universitas Indonesia Darussalam mengatakan, target penerimaan pajak sebesar Rp1.400 triliun sulit tercapai dalam satu tahun masa lantaran tekanan ekonomi dunia.
Seperti diberitakan, Kementerian Keuangan mengusulkan target penerimaan pajak naik Rp1.400 triliun pada RAPBN-P 2015. Jumlah ini meningkat dibading target penerimaan pajak pada dalam APBN 2015 sebesar Rp1.379,9 triliun.
Karena itu, sejumlah kalangan manaruh harapan besar pada Direktur Jenderal Pajak Sigit Priadi Pramudito untuk memenuhi target penerimaan pajak tersebut.
"Saya tidak mau berandai-andai. Tapi tahun pertama jangan ditekan mencapai target karena banyak faktor menentukan target ini, seperti kondisi ekonomi dunia yang tidak stabil," katanya kepada Sindonews, Sabtu (7/2/2015).
Menurutnya, Direktorat Jendral Pajak (DJP) tidak bisa melakukan antisipasi maksimal jika ancaman ekonomi datang dari luar. Selain itu, faktor internal lainnya juga akan memengaruhi pencapaian target penerimaan pajak tersebut.
"Itu di luar jangkauan, sehingga DJP tidak bisa melakukan apa-apa. Banyak faktor menentukan target ini," imbuh Darussalam.
Seperti diberitakan, Kementerian Keuangan mengusulkan target penerimaan pajak naik Rp1.400 triliun pada RAPBN-P 2015. Jumlah ini meningkat dibading target penerimaan pajak pada dalam APBN 2015 sebesar Rp1.379,9 triliun.
Karena itu, sejumlah kalangan manaruh harapan besar pada Direktur Jenderal Pajak Sigit Priadi Pramudito untuk memenuhi target penerimaan pajak tersebut.
"Saya tidak mau berandai-andai. Tapi tahun pertama jangan ditekan mencapai target karena banyak faktor menentukan target ini, seperti kondisi ekonomi dunia yang tidak stabil," katanya kepada Sindonews, Sabtu (7/2/2015).
Menurutnya, Direktorat Jendral Pajak (DJP) tidak bisa melakukan antisipasi maksimal jika ancaman ekonomi datang dari luar. Selain itu, faktor internal lainnya juga akan memengaruhi pencapaian target penerimaan pajak tersebut.
"Itu di luar jangkauan, sehingga DJP tidak bisa melakukan apa-apa. Banyak faktor menentukan target ini," imbuh Darussalam.
(izz)