Private Placement, DSGN Tawarkan Rp4.055/Saham
A
A
A
JAKARTA - PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) berencana menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 168 juta lembar saham atau sekitar 7,93% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMT-HMETD) atau private placement.
Perseroan pada 9 Februari 2015 telah menyampaikan Keterbukaan Informasi dalam rangka memenuhi Peraturan OJK No. 38/POJK.04/2014 tentang PMT-HMETD.
"Dalam rangka PMT-HMETD tersebut, perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan bertepatan dengan RUPS Tahunan Perseroan pada 18 Maret 2015," kata Wakil Direktur Utama PT Dharma Satya Nusantara Tbk Andrianto Oetomo dalam rilisnya, Selasa (10/2/2015).
Harga pelaksanaan saham baru perseroan akan ditetapkan sekurang-kurangnya Rp4.055 per lembar, sehingga dana hasil private placement sekitar Rp681,24 miliar. Andrianto mengungkapkan, sampai saat ini perseroan belum memiliki pembeli siaga dari saham baru tersebut.
"Perseroan memiliki waktu paling lama dua tahun untuk melaksanakan PMT-HMETD tersebut," ujar dia.
Sesuai dengan keterbukaan informasi yang disampaikan, dana yang diterima perseroan dari aksi korporasi ini akan digunakan sebagai alternatif pembiayaan perseroan dalam rangka pengembangan kegiatan usaha dan/atau pelunasan atas kewajiban-kewajiban perseroan.
Perseroan pada 9 Februari 2015 telah menyampaikan Keterbukaan Informasi dalam rangka memenuhi Peraturan OJK No. 38/POJK.04/2014 tentang PMT-HMETD.
"Dalam rangka PMT-HMETD tersebut, perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan bertepatan dengan RUPS Tahunan Perseroan pada 18 Maret 2015," kata Wakil Direktur Utama PT Dharma Satya Nusantara Tbk Andrianto Oetomo dalam rilisnya, Selasa (10/2/2015).
Harga pelaksanaan saham baru perseroan akan ditetapkan sekurang-kurangnya Rp4.055 per lembar, sehingga dana hasil private placement sekitar Rp681,24 miliar. Andrianto mengungkapkan, sampai saat ini perseroan belum memiliki pembeli siaga dari saham baru tersebut.
"Perseroan memiliki waktu paling lama dua tahun untuk melaksanakan PMT-HMETD tersebut," ujar dia.
Sesuai dengan keterbukaan informasi yang disampaikan, dana yang diterima perseroan dari aksi korporasi ini akan digunakan sebagai alternatif pembiayaan perseroan dalam rangka pengembangan kegiatan usaha dan/atau pelunasan atas kewajiban-kewajiban perseroan.
(rna)