Penyebab Sektor Maritim Sulit Dapat Kredit dari Perbankan
A
A
A
JAKARTA - Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Irwan Lubis mengatakan, sektor kemaritiman sulit mendapatkan kredit dari perbankan. Karena, sumber daya manusia (SDM) account officer (AO) perbankan tidak menguasai sektor kemaritiman.
Menurutnya, ketidakpahaman perbankan terhadap potensi sektor kemaritiman inilah yang membuat perbankan menjadi ragu dalam menerima pengajuan kredit dari para pengusaha yang sudah atau ingin bergerak di bidang kemaritiman.
"AO-nya mereka (perbankan) kan kebanyakan pendidikannya keuangan atau akutansi, jadi enggak paham untuk sektor kemaritiman," kata dia di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (10/2/2015).
Kondisi tersebut membuat OJK ingin mendorong perbankan nasional untuk menyaring orang-orang yang memiliki pengetahuan luas di industri kemaritiman. Ke depannya, permasalahan keraguan terhadap pemberian kredit dapat teratasi dengan baik.
Selain dari sisi SDM, OJK juga harus mengingat bahwa sektor kemaritiman memiliki catatan kredit macet yang sangat banyak. Ini sebagai salah satu faktor perbankan kurang optimistis dalam penyaluran kredit.
"Kredit macet atau bermasalah di sektor kelautan dan perikanan ini masih tinggi bahkan sampai menyentuh double digit," pungkasnya.
Menurutnya, ketidakpahaman perbankan terhadap potensi sektor kemaritiman inilah yang membuat perbankan menjadi ragu dalam menerima pengajuan kredit dari para pengusaha yang sudah atau ingin bergerak di bidang kemaritiman.
"AO-nya mereka (perbankan) kan kebanyakan pendidikannya keuangan atau akutansi, jadi enggak paham untuk sektor kemaritiman," kata dia di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (10/2/2015).
Kondisi tersebut membuat OJK ingin mendorong perbankan nasional untuk menyaring orang-orang yang memiliki pengetahuan luas di industri kemaritiman. Ke depannya, permasalahan keraguan terhadap pemberian kredit dapat teratasi dengan baik.
Selain dari sisi SDM, OJK juga harus mengingat bahwa sektor kemaritiman memiliki catatan kredit macet yang sangat banyak. Ini sebagai salah satu faktor perbankan kurang optimistis dalam penyaluran kredit.
"Kredit macet atau bermasalah di sektor kelautan dan perikanan ini masih tinggi bahkan sampai menyentuh double digit," pungkasnya.
(izz)