Pemerintah Disarankan Mendiversifikasi Cicilan KPR

JAKARTA - Ekonom Aviliani menyarankan cicilan KPR disesuaikan dengan latar belakang ekonomi masyarakat. Ini terkait dengan satu juta rumah pemerintah akan sulit tercapai jika sasaran kredit yang diberikan tidak sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat.

"Kalau suku bunga naik akan memberatkan masyarakat kelas menengah. Sehingga perlu dibuat range kemampuan masyarakat untuk bayar kredit perumahan (KPR)," terang Aviliani di Graha Building, Jakarta, Selasa (10/2/2015).

Menurutnya, 35 juta orang berpenghasilan tetap, sementara 70 juta lainnya tidak memiliki penghasilan tetap, namun butuh rumah. Untuk itu cicilan semestinya bukan bulanan, seperti untuk petani dilakukan pada masa panen, begitu pun sektor informal diberikan durasi pembayaran setiap enam bulan.

Dia melihat, pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,2%-5,6% menunjukkan konsumsi masih sekitar 57%. Masyarakat lebih berorientasikan pada konsumsi, karena itu dari kelas menengah harus diperkuat. ‎‎Artinya, kemampuan mengangsur perlu dioptimalkan‎‎.

"Begitu juga dengan penyediaan rumah yang disesuaikan dengan demand. Karena setiap orang tidak mungkin butuh rumah landed, sehingga perlu dibuat rumah susun," tandas Aviliani.