Wall Street Menguat Dipicu Harapan Negosiasi Utang Yunani
A
A
A
NEW YORK - Indeks saham Wall Street pada perdagangan Selasa waktu setempat ditutup menguat di tengah harapan bahwa negosiasi utang Yunani bisa memberi kestabilan ekonomi Eropa.
Sentimen lainnya yang mendorong penguatan adalah saham Apple yang ditutup menguat tertinggi hingga 1,9% menjadi USD122,02. Kenaikan saham perusahaan Amerika Serikat (AS) pertama dengan nilai lebih dari USD700 miliar ini membantu mengangkat indeks S&P 500 dan Nasdaq.
Sementara sektor utilitas menjadi yang terkuat di indeks S&P 500, setelah turun sehari sebelumnya. Adapun sektor energi menurun seiring terkoreksinya harga minyak mentah.
Sektor energi (SPNY) anjlok sebanyak 1,9% sebelum ditutup turun 0,2%. Harga minyak AS turun sekitar 5% setelah Badan Energi Internasional memperingatkan akan terjadi penjualan besar-besaran dalam waktu dekat karena stok meningkat.
CEO Sarhan Capital Adam Sarhan mengatakan bahwa investor saat ini sedang fokus pada berita dari Yunani dan Ukraina.
"Kenaiakn saham hari ini karena faktor teknikal. Faktor fundamental sedikit membaik karena situasi di Ukraina tidak meledak dan Yunani masih dipantau, yang menjadi perhatian hingga akhir pekan," kata Sarhan seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (11/2/2015).
Dow Jones Industrial Average ditutup naik 139,55 poin atau 0,79% ke 17.868,76; indeks S&P 500 naik 21,85 poin atau 1,07% ke 2.068,59; dan Nasdaq Composite bertambah 61,63 poin atau 1,3% ke 4.787,65.
Sekitar 6,5 miliar saham ditransaksikan di bursa AS. Volume itu di bawah rata-rata selama lima hari perdagangan sebanyak 7,5 miliar lembar saham.
Sentimen lainnya yang mendorong penguatan adalah saham Apple yang ditutup menguat tertinggi hingga 1,9% menjadi USD122,02. Kenaikan saham perusahaan Amerika Serikat (AS) pertama dengan nilai lebih dari USD700 miliar ini membantu mengangkat indeks S&P 500 dan Nasdaq.
Sementara sektor utilitas menjadi yang terkuat di indeks S&P 500, setelah turun sehari sebelumnya. Adapun sektor energi menurun seiring terkoreksinya harga minyak mentah.
Sektor energi (SPNY) anjlok sebanyak 1,9% sebelum ditutup turun 0,2%. Harga minyak AS turun sekitar 5% setelah Badan Energi Internasional memperingatkan akan terjadi penjualan besar-besaran dalam waktu dekat karena stok meningkat.
CEO Sarhan Capital Adam Sarhan mengatakan bahwa investor saat ini sedang fokus pada berita dari Yunani dan Ukraina.
"Kenaiakn saham hari ini karena faktor teknikal. Faktor fundamental sedikit membaik karena situasi di Ukraina tidak meledak dan Yunani masih dipantau, yang menjadi perhatian hingga akhir pekan," kata Sarhan seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (11/2/2015).
Dow Jones Industrial Average ditutup naik 139,55 poin atau 0,79% ke 17.868,76; indeks S&P 500 naik 21,85 poin atau 1,07% ke 2.068,59; dan Nasdaq Composite bertambah 61,63 poin atau 1,3% ke 4.787,65.
Sekitar 6,5 miliar saham ditransaksikan di bursa AS. Volume itu di bawah rata-rata selama lima hari perdagangan sebanyak 7,5 miliar lembar saham.
(rna)