PMN ke Emiten BUMN Berimbas Positif ke Harga Saham
A
A
A
JAKARTA - Pemberian Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada sejumlah emiten perusahaan plat merah memberi imbas positif pada harga saham perusahaan.
Adapun BUMN terbuka yang mendapatkan suntikan modal dari pemerintah dalam bentuk PMN, yakni PT Adhi Karya Tbk (ADHI) sebesar Rp1,4 triliun, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) senilai Rp3,5 triliun, PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) Rp956 miliar dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) Rp3,5 triliun.
Harga saham keempat BUMN penerima PMN tersebut pada akhir perdagangan hari ini berakhir menguat. Saham ADHI ditutup menguat 30 poin menjadi Rp3.500, ANTM 35 poin menjadi Rp1.070, KRAS terkerek 15 poin menjadi Rp480 dan saham WSKT bertambah 40 poin menjadi Rp1.800.
Kepala Analis Ekonomi Bursa Efek Indonesia (BRI) Haidir Musa mengatakan bahwa pemberian PMN kepada empat BUMN tersebut memberi imbas baik kepada perusahaan sebagai perusahaan terbuka.
"Antam sudah bagus dapat Rp3,5 triliun untuk bangun infrastruktur. Waskita dan Adhi Karya juga," katanya di Jakarta, Rabu (11/2/2015).
Sementara mengenai PMN Bank Mandiri sebesar Rp5,6 triliun, yang ditolak Komisi VI DPR disayangkan lantaran perbankan membutuhkan suntikan modal untuk membiayai proyek infrastruktur dalam negeri seiring dengan program pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
"Mau boosting infrastruktur dari perbankan juga. Mereka perusahaan butuh dana dari perbankan. Dampaknya ini nanti jadi turun, harusnya bagus PMN untuk Bank Mandiri tapi dicoret DPR. Padahal itu bisa disalurkan ke sektor infrastruktur," ujarnya.
Kalau tersedia dana yang cukup besar, menurut dia, belanja modal (capital expenditure/capex) yang diperlukan oleh perusahaan infrastruktur dapat terpenuhi. Dia menjelaskan, untuk memberikan pinjaman kepada perusahaan lain, perbankan membutuhkan modal yang stabil.
Sementara analis Daewoo Securities Renaldy Effendi mengatakan, suntikan dana pemerintah ke sektor perbankan akan meningkatkan ekuitas.
Adapun BUMN terbuka yang mendapatkan suntikan modal dari pemerintah dalam bentuk PMN, yakni PT Adhi Karya Tbk (ADHI) sebesar Rp1,4 triliun, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) senilai Rp3,5 triliun, PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) Rp956 miliar dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) Rp3,5 triliun.
Harga saham keempat BUMN penerima PMN tersebut pada akhir perdagangan hari ini berakhir menguat. Saham ADHI ditutup menguat 30 poin menjadi Rp3.500, ANTM 35 poin menjadi Rp1.070, KRAS terkerek 15 poin menjadi Rp480 dan saham WSKT bertambah 40 poin menjadi Rp1.800.
Kepala Analis Ekonomi Bursa Efek Indonesia (BRI) Haidir Musa mengatakan bahwa pemberian PMN kepada empat BUMN tersebut memberi imbas baik kepada perusahaan sebagai perusahaan terbuka.
"Antam sudah bagus dapat Rp3,5 triliun untuk bangun infrastruktur. Waskita dan Adhi Karya juga," katanya di Jakarta, Rabu (11/2/2015).
Sementara mengenai PMN Bank Mandiri sebesar Rp5,6 triliun, yang ditolak Komisi VI DPR disayangkan lantaran perbankan membutuhkan suntikan modal untuk membiayai proyek infrastruktur dalam negeri seiring dengan program pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
"Mau boosting infrastruktur dari perbankan juga. Mereka perusahaan butuh dana dari perbankan. Dampaknya ini nanti jadi turun, harusnya bagus PMN untuk Bank Mandiri tapi dicoret DPR. Padahal itu bisa disalurkan ke sektor infrastruktur," ujarnya.
Kalau tersedia dana yang cukup besar, menurut dia, belanja modal (capital expenditure/capex) yang diperlukan oleh perusahaan infrastruktur dapat terpenuhi. Dia menjelaskan, untuk memberikan pinjaman kepada perusahaan lain, perbankan membutuhkan modal yang stabil.
Sementara analis Daewoo Securities Renaldy Effendi mengatakan, suntikan dana pemerintah ke sektor perbankan akan meningkatkan ekuitas.
(rna)