Rumah Tipe Kecil Makin Menipis
A
A
A
SEMARANG - Harga tanah yang terus melambung, memaksa para pengembang perumahan tipe kecil beralih ke unit lebih besar. Alasannya, penjualan tipe ini menurun.
Wakil Ketua REI Jateng Bidang Promosi, Humas, dan Publikasi, Dibya K Hidayat menjelaskan, rumah tipe kecil bukan rumah melalui program fasilitas lukiditas pembiayaan perumahan (FLPP) tipe 36 dengan luas tanah di bawah 90 meter persegi di Kota Semarang harganya sudah di atas Rp250-300 juta per unit. Konsumen biasanya akan sekalian membeli rumah dengan tipelebih besar, karena selisih harganya tidak terlalu banyak.
“Kondisi ini menandakan bahwa harga dasar tanah makin tinggi sehingga rumah-rumah tipe kecil sudah susah dibangun di Semarang,” ujarnya, di sela-sela pembukaan pameran REI Expo II di Mal Parangon, Semarang, Rabu (11/2/2015).
Makin tingginya harga tanah, lanjut Dibya, para pengembang yang sebelumnya mengembangkan perumahan tipe kecil saat ini sudah mulai beralih ke pengembangan perumahan yang tipe lebih besar.
“Karena kalau membangun tipe kecil harga tanahnya saja sudah mahal belum lagi bahan bangunan, kalau dipaksakan membangun tipe kecil jelas tidak mungkin apalahi FLPP. Makanya sekarang pengembang sekalian membangun tipe lebih besar dengan sekmen pasar menengah ke atas,” ujarnya.
Kepala Divisi Promosi PT Graha Perdana Indah yang merupakan pengembang Graha Candi Golf, Juremi, menambahkan, sangat mengharapkan penjualan untuk rumah tipe besar mengalami pertumbuhan yang baik di tahun ini.
Dia mengaku, pasar untuk perumahan memang mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir. Namun, melihat pertumbuhan ekonomi yang mulai membaik di Jateng, pihaknya optimistis penjualan akan kembali naik.
Sementara itu, terkait dengan pameran REI Expo II di Mal Paragon, diikuti oleh 18 pengembang perumahan dengan spesifikasi rumah menengah ke atas. Ditargetkan dalam pameran tersebut 70 unit rumah terjual.
Wakil Ketua REI Jateng Bidang Promosi, Humas, dan Publikasi, Dibya K Hidayat menjelaskan, rumah tipe kecil bukan rumah melalui program fasilitas lukiditas pembiayaan perumahan (FLPP) tipe 36 dengan luas tanah di bawah 90 meter persegi di Kota Semarang harganya sudah di atas Rp250-300 juta per unit. Konsumen biasanya akan sekalian membeli rumah dengan tipelebih besar, karena selisih harganya tidak terlalu banyak.
“Kondisi ini menandakan bahwa harga dasar tanah makin tinggi sehingga rumah-rumah tipe kecil sudah susah dibangun di Semarang,” ujarnya, di sela-sela pembukaan pameran REI Expo II di Mal Parangon, Semarang, Rabu (11/2/2015).
Makin tingginya harga tanah, lanjut Dibya, para pengembang yang sebelumnya mengembangkan perumahan tipe kecil saat ini sudah mulai beralih ke pengembangan perumahan yang tipe lebih besar.
“Karena kalau membangun tipe kecil harga tanahnya saja sudah mahal belum lagi bahan bangunan, kalau dipaksakan membangun tipe kecil jelas tidak mungkin apalahi FLPP. Makanya sekarang pengembang sekalian membangun tipe lebih besar dengan sekmen pasar menengah ke atas,” ujarnya.
Kepala Divisi Promosi PT Graha Perdana Indah yang merupakan pengembang Graha Candi Golf, Juremi, menambahkan, sangat mengharapkan penjualan untuk rumah tipe besar mengalami pertumbuhan yang baik di tahun ini.
Dia mengaku, pasar untuk perumahan memang mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir. Namun, melihat pertumbuhan ekonomi yang mulai membaik di Jateng, pihaknya optimistis penjualan akan kembali naik.
Sementara itu, terkait dengan pameran REI Expo II di Mal Paragon, diikuti oleh 18 pengembang perumahan dengan spesifikasi rumah menengah ke atas. Ditargetkan dalam pameran tersebut 70 unit rumah terjual.
(dmd)