Bank Asing Akan Berkurang

Rabu, 11 Februari 2015 - 21:34 WIB
Bank Asing Akan Berkurang
Bank Asing Akan Berkurang
A A A
JAKARTA - Jumlah bank asing akan berkurang seiring rencana kantor cabang The Hongkong & Shanghai Banking Corp (HSBC) melakukan integrasi dengan PT Bank Ekonomi Raharja Tbk dalam 3 tahun mendatang.

Penguasaan saham Bank Ekonomi sebesar 98,94% dimiliki oleh HSBC Asia Pacific Holding (UK) Limited, anak perusahaan HSBC Holdings plc.

Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan III Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Irwan Lubis mengatakan, langkah HSBC berintegrasi dengan Bank Ekonomi, karena pemegang saham sama. "Ini akan mengurangi jumlah bank asing, dari 10 bank menjadi sembilan bank. Untuk keseluruhan prosesnya bisa memakan waktu 3-4 tahun," ujar Irwan, Rabu (11/2/2015).

Kepemilikan asing di perbankan menjadi sorotan. Dari 34 bank yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), ada 15 bank yang dikendalikan investor asing. Bahkan, enam bank dari 10 bank dengan aset terbesar yang menguasai 62,87% industri perbankan berada dalam kendali pemodal asing.

Sebelumnya, pengamat BUMN Said Didu menilai strategi dalam membesarkan bank lokal juga harus diikuti pembatasan bank asing. Demi memiliki bank besar dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pemerintah melemparkan wacana penyertaan modal dan juga merger. Namun menurutnya masih banyak instrumen kebijakan lainnya yang harus dikejar.

"Sebaiknya pemerintah fokuskan pada kebijakan yang lebih strategis. Yaitu menyuntik modal ke bank BUMN dan melindungi pasar domestik dari bank asing. Ini harus sepaket," jelas Said.

Dia menjelaskan walaupun melakukan merger, namun tidak akan efektif apabila ekspansi bank asing tetap leluasa. Investasi bank asing di Indonesia terus semakin besar. Bila tidak ada penguatan modal maka pembiayaan pembangunan akan diambil bank asing, yang jauh lebih besar kemampuannya dalam menyalurkan kredit.

“Ada tiga cara konsolidasi perbankan, yaitu merger, akuisisi atau holding. Jika merger maka bank yang sudah dimerger identitasnya akan hilang. Sedangkan akuisisi akan membuat bank yang diakuisi menjadi anak usaha dari bank yang mengakuisisi. Ini yang harus dikaji mana yang paling tepat,” tandasnya
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0926 seconds (0.1#10.140)