REI Sulsel Gandeng Semen Tonasa dan Misi Depo
A
A
A
MAKASSAR - Real Estate Indoensia (REI) Sulsel menggandeng PT Semen Tonasa dan PT Mega Indah Sari Timor yang menaungi Misi Depo Bangunan selaku supplier guna menyediakan semen proyek dengan harga khusus.
Hal itu sebagai upaya REI dalam mendorong sejumlah pengembang semakin mempercepat proyek, sehingga akhir tahun capaian 15.000 unit rumah subsidi dan 7.000 rumah komersil bisa terealisasi.
REI Sulsel sendiri telah menaungi sebanyak 200 pengembang perumahan baik subsidi maupun komersialmd an terus semakin menggejot pembangunan perumahan yang menjadi targetnya di tahun ini.
Komitmen kerja sama diwujudkan dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara REI dan distributor material bangunan, PT Mega Indah Sari Timor bersama PT Semen Tonasa.
Ketua REI Sulsel Arief Mone mengatakan, MoU ini memberikan langkah mulus bagi pengembang untuk terus menggenjot target pembangunan rumah mereka, apalagi harga yang ditawarkan sangat kompetitif. Sehingga, tidak ada lagi keluhan untuk tidak mempercepat proyek sesuai permintaan user.
"MoU ini nantinya akan dijabarkan lagi dalam perjanjian antar pengembang dengan Misi Depo Bangunan selaku penyedia semen, sehingga nantinya disetiap pembelian semen yang diberikan merupakan semen proyek harga khusus," katanya, Rabu (11/2/2015).
Dia menjelaskan, jika target rumah dibangun mencapai 15.000 unit, berarti dibutuhkan sekitar 1,5 juta sak semen dengan asumsi satu unit butuh hingga 100 sak. Jumlah itu cukup besar, meski dalam bisnis perumahan semen memberikan kontribusi hanya dikisaran 1% hingga 2% dari seluruh kebutuhan material yang ada.
Sementara, Presiden Direktur PT Mega Indah Sari Timor, Muhammad Yasin Azis menjelaskan, kalau harga semen turun dipastikan harga rumah oleh pengembang bisa juga berubah dan lebih terjangkau, apalagi harga yang diberikan benar-benar murah di pasaran umumnya.
"Tonasa akan memberikan harga semen untuk proyek yang relatif lebih murah dari harga pasaran, meski disetiap enam bulannya komitmen harga sewaktu-waktu berubah. Tapi, tahap awal dari MoU ini Tonasa bersedia menyiapkan 200 ribu sak semen setiap tiga bulan," jelasnya.
Harga pasaran Semen Tonasa, berkisar Rp46 ribu dengan MoU tersebut, harga diturunkan menjadi Rp43 ribu,
fix selama enam bulan. Penyaluran semen dipastikan ketat, sebab peruntukkannya untuk proyek perumahan makanya diharapkan ada surat yang dikeluarkan REI untuk setiap pembelian.
"Per bulan rata-rata penjualan mencapai 7.000-8.000 ton, dengan MoU ini optimis ada peningkatan hingga 200% mengingat jumlah pengembang di daerah ini sangat besar," harapnya.
Direktur Komersial PT Semen Tonasa, Tri Abdi Satrio memaparkan, dari kerja sama ini diharapkan penjualan semen proyek meningkat 6%, dari rata-rata pertumbuhan di wilayah Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan Papua mencapai 3%-4%.
"Untuk wilayah tersebut Tonasa menyuplai hingga 6,7 juta ton dan khusus di Sulsel disuplai hingga 120 ribu ton hingga 150 ribu ton per bulan atau sekitar 1,6 juta ton pertahun," paparnya.
Hal itu sebagai upaya REI dalam mendorong sejumlah pengembang semakin mempercepat proyek, sehingga akhir tahun capaian 15.000 unit rumah subsidi dan 7.000 rumah komersil bisa terealisasi.
REI Sulsel sendiri telah menaungi sebanyak 200 pengembang perumahan baik subsidi maupun komersialmd an terus semakin menggejot pembangunan perumahan yang menjadi targetnya di tahun ini.
Komitmen kerja sama diwujudkan dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara REI dan distributor material bangunan, PT Mega Indah Sari Timor bersama PT Semen Tonasa.
Ketua REI Sulsel Arief Mone mengatakan, MoU ini memberikan langkah mulus bagi pengembang untuk terus menggenjot target pembangunan rumah mereka, apalagi harga yang ditawarkan sangat kompetitif. Sehingga, tidak ada lagi keluhan untuk tidak mempercepat proyek sesuai permintaan user.
"MoU ini nantinya akan dijabarkan lagi dalam perjanjian antar pengembang dengan Misi Depo Bangunan selaku penyedia semen, sehingga nantinya disetiap pembelian semen yang diberikan merupakan semen proyek harga khusus," katanya, Rabu (11/2/2015).
Dia menjelaskan, jika target rumah dibangun mencapai 15.000 unit, berarti dibutuhkan sekitar 1,5 juta sak semen dengan asumsi satu unit butuh hingga 100 sak. Jumlah itu cukup besar, meski dalam bisnis perumahan semen memberikan kontribusi hanya dikisaran 1% hingga 2% dari seluruh kebutuhan material yang ada.
Sementara, Presiden Direktur PT Mega Indah Sari Timor, Muhammad Yasin Azis menjelaskan, kalau harga semen turun dipastikan harga rumah oleh pengembang bisa juga berubah dan lebih terjangkau, apalagi harga yang diberikan benar-benar murah di pasaran umumnya.
"Tonasa akan memberikan harga semen untuk proyek yang relatif lebih murah dari harga pasaran, meski disetiap enam bulannya komitmen harga sewaktu-waktu berubah. Tapi, tahap awal dari MoU ini Tonasa bersedia menyiapkan 200 ribu sak semen setiap tiga bulan," jelasnya.
Harga pasaran Semen Tonasa, berkisar Rp46 ribu dengan MoU tersebut, harga diturunkan menjadi Rp43 ribu,
fix selama enam bulan. Penyaluran semen dipastikan ketat, sebab peruntukkannya untuk proyek perumahan makanya diharapkan ada surat yang dikeluarkan REI untuk setiap pembelian.
"Per bulan rata-rata penjualan mencapai 7.000-8.000 ton, dengan MoU ini optimis ada peningkatan hingga 200% mengingat jumlah pengembang di daerah ini sangat besar," harapnya.
Direktur Komersial PT Semen Tonasa, Tri Abdi Satrio memaparkan, dari kerja sama ini diharapkan penjualan semen proyek meningkat 6%, dari rata-rata pertumbuhan di wilayah Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan Papua mencapai 3%-4%.
"Untuk wilayah tersebut Tonasa menyuplai hingga 6,7 juta ton dan khusus di Sulsel disuplai hingga 120 ribu ton hingga 150 ribu ton per bulan atau sekitar 1,6 juta ton pertahun," paparnya.
(izz)