Perbankan Diimbau Tekan NPL Sektor Konstruksi
A
A
A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau perbankan nasional untuk melakukan strategi menekan rasio kredit bermasalah (NPL) di sektor kontruksi.
Kepala Departemen Pengembangan Kebijakan Staregis OJK Imansyah mengatakan, kondisi perbankan sepanjang tahun lalu mengalami perlambatan.
"Pertumbuhan kredit hanya sebesar 11,89%. Sedangkan, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sekitar 13,79%," ujarnya di Kantor Pusat OJK, Kamis (12/2/2015).
Akan tetapi tidak berlaku untuk kredit sektor kontruksi yang mengalami peningkatan seiring dengan program pemerintah dalam menggenjot infrastruktur.
"Sektor kontruksi ini paling tinggi, tapi NPL juga paling tinggi. Seharusnya kredit meningkat, NPL harus turun," ujarnya.
Karena itu, Iman menerangkan, perbankan perlu melakukan mitigasi resiko terhadap sektor tersebut agar kendala NPL terselesaikan.
"Apakah keterlambatan pembayaran angsuran kredit ke bank karena kontraktor belum menerima uang dari penyelenggara proyek atau hal lain," pungkas dia.
Dengan pemetaan masalah tersebut, maka kendala yang dihadapi kreditur dapat terpecahkan dan angka NPL ke depan bisa menurun. Sampai November 2014, NPL sektor kontruksi 4,4%.
Kepala Departemen Pengembangan Kebijakan Staregis OJK Imansyah mengatakan, kondisi perbankan sepanjang tahun lalu mengalami perlambatan.
"Pertumbuhan kredit hanya sebesar 11,89%. Sedangkan, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sekitar 13,79%," ujarnya di Kantor Pusat OJK, Kamis (12/2/2015).
Akan tetapi tidak berlaku untuk kredit sektor kontruksi yang mengalami peningkatan seiring dengan program pemerintah dalam menggenjot infrastruktur.
"Sektor kontruksi ini paling tinggi, tapi NPL juga paling tinggi. Seharusnya kredit meningkat, NPL harus turun," ujarnya.
Karena itu, Iman menerangkan, perbankan perlu melakukan mitigasi resiko terhadap sektor tersebut agar kendala NPL terselesaikan.
"Apakah keterlambatan pembayaran angsuran kredit ke bank karena kontraktor belum menerima uang dari penyelenggara proyek atau hal lain," pungkas dia.
Dengan pemetaan masalah tersebut, maka kendala yang dihadapi kreditur dapat terpecahkan dan angka NPL ke depan bisa menurun. Sampai November 2014, NPL sektor kontruksi 4,4%.
(rna)