Laba WOMF Merosot 45% Jadi Rp36 Miliar
A
A
A
JAKARTA - PT Wahana Ottomitra Multiartha TBK (WOMF) sepanjang 2014 mencatat laba tahun berjalan sebesar Rp36,34 miliar.
Angka itu merosot 45,24% dibanding tahun sebelumnya senilai Rp66,36 miliar. Adapun laba per saham dasar anjlok menjadi Rp12,17 dibanding 2013 sebesar Rp33,18.
Laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan pada Jumat (13/2/2015) menunjukkan turunnya laba tersebut akibat berkurangnya pendapatan dan meningkatnya beban.
Pendapatan perseroan pada akhir tahun lalu tercatat sebesar Rp1,46 triliun, turun sekitar 7,59% dibanding 2013 sebesar Rp1,58 triliun. Pendapatan tersebut dikontribusi dari pembiayaan konsumen sebesar Rp844,58 miliar, naik dibanding tahun sebelumnya Rp801,49 miliar.
Selain itu, dari pendapatan bunga senilai Rp10,36 miliar, bertambah dibanding 2013 senilai Rp10,14 miliar, namun pendapatan administrasi berkurang menjadi Rp438,30 miliar dari Rp540,21 miliar, meski pendapatan lain-lain menjadi Rp266,36 miliar dari Rp231,68 miliar.
Sementara total beban meningkat 1,34% menjadi Rp1,51 triliun dari tahun sebelumnya Rp1,49 triliun. Beban perseroan yang mengalami kenaikan adalah pendanaan menjadi Rp426,39 miliar dari Rp331,39 miliar.
Di samping itu, beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai menjadi Rp221,06 miliar dari Rp148,37 miliar dan beban lain-lain menjadi Rp9,69 miliar dari Rp4,53 miliar.
Adapun total aset perusahaan per akhir 2014 sebesar Rp5,30 triliun, dengan total utang Rp4,75 triliun. Jumlah itu meningkat dibanding 2013, di mana aset perusahaan senilai Rp3,83 triliun dengan utang Rp3,32 triliun.
Angka itu merosot 45,24% dibanding tahun sebelumnya senilai Rp66,36 miliar. Adapun laba per saham dasar anjlok menjadi Rp12,17 dibanding 2013 sebesar Rp33,18.
Laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan pada Jumat (13/2/2015) menunjukkan turunnya laba tersebut akibat berkurangnya pendapatan dan meningkatnya beban.
Pendapatan perseroan pada akhir tahun lalu tercatat sebesar Rp1,46 triliun, turun sekitar 7,59% dibanding 2013 sebesar Rp1,58 triliun. Pendapatan tersebut dikontribusi dari pembiayaan konsumen sebesar Rp844,58 miliar, naik dibanding tahun sebelumnya Rp801,49 miliar.
Selain itu, dari pendapatan bunga senilai Rp10,36 miliar, bertambah dibanding 2013 senilai Rp10,14 miliar, namun pendapatan administrasi berkurang menjadi Rp438,30 miliar dari Rp540,21 miliar, meski pendapatan lain-lain menjadi Rp266,36 miliar dari Rp231,68 miliar.
Sementara total beban meningkat 1,34% menjadi Rp1,51 triliun dari tahun sebelumnya Rp1,49 triliun. Beban perseroan yang mengalami kenaikan adalah pendanaan menjadi Rp426,39 miliar dari Rp331,39 miliar.
Di samping itu, beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai menjadi Rp221,06 miliar dari Rp148,37 miliar dan beban lain-lain menjadi Rp9,69 miliar dari Rp4,53 miliar.
Adapun total aset perusahaan per akhir 2014 sebesar Rp5,30 triliun, dengan total utang Rp4,75 triliun. Jumlah itu meningkat dibanding 2013, di mana aset perusahaan senilai Rp3,83 triliun dengan utang Rp3,32 triliun.
(rna)