Defisit Transaksi Berjalan Turun Jadi 2,81% dari PDB

Jum'at, 13 Februari 2015 - 18:25 WIB
Defisit Transaksi Berjalan...
Defisit Transaksi Berjalan Turun Jadi 2,81% dari PDB
A A A
JAKARTA - Kepala Departemen Statistik Bank Indonesia (BI) Hendy Sulistyowati mengatakan, pada kuartal IV/2014 defisit transaksi berjalan menurun menjadi 2,81% dari PDB dibanding 2,99% dari PDB pada kuartal III/2014.

Penurunan ini terutama didukung meningkatnya surplus neraca perdagangan barang seiring naiknya surplus neraca perdagangan nonmigas dan menurunnya defisit neraca perdagangan migas.

"Surplus neraca perdagangan barang pada kuartal IV/2014 menurun dibandingkan kuartal IV/2013 yang mencapai surplus USD4,7 miliar, terutama dipengaruhi turunnya surplus neraca perdagangan nonmigas," jelas hendy di gedung BI, Jumat (13/2/2015).

Sementara, untuk keseluruhan 2014, surplus neraca perdagangan barang (USD6,9 miliar) lebih besar dibanding surplus 2013 sebesar USD5,8 miliar.

Dia menuturkan, kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas kuartal IV/2014‎ dipengaruhi peningkatan ekspor yang melampaui kenaikan impor.

"Ekspor nonmigas meningkat (1,4% secara qtq) ditopang oleh kenaikan permintaan, khususnya minyak nabati dan produk manufaktur, disaat tren penurunan harga komoditas masih berlanjut," imbuhnya.

Meski membaik dari kuartal sebelumnya, kata Hendy, defisit transaksi berjalan pada kuartal IV/2014 lebih besar dibandingkan defisit sebesar USD4,3‎ miliar (2,05% dari PDB) pada periode yang sama 2013.

Hal ini, terutama disebabkan melemahnya kinerja ekspor nonmigas, khususnya komoditas pertambangan seiring pelemahan permintaan dan koreksi harga yang lebih tajam.

"Untuk keseluruhan 2014, defisit transaksi berjalan tercatat sebesar 2,95% dari PDB, lebih baik dibanding defisit 3,18% dari PDB pada 2013," ujarnya.

Sementara itu, surplus neraca perdagangan barang pada kuartal IV/2014 juga mengalami peningkatan dibanding kuartal III/2014. Hal ini didukung kenaikan surplus neraca nonmigas akibat peningkatan ekspor yang melampaui kenaikan impor dan penyusustan defisit neraca migas mengikuti perbaikan neraca minyak seiring turunnya harga minya dunia.
(izz)
Berita Terkait
Neraca Perdagangan Indonesia...
Neraca Perdagangan Indonesia pada Januari 2025 Catat Surplus USD 3,45 Miliar
Neraca Pembayaran Surplus...
Neraca Pembayaran Surplus USD4,7 Miliar di Kuartal IV/2022, Ini Penopangnya
Prismalink Hadirkan...
Prismalink Hadirkan Sistem Pembayaran Online dengan Banyak Inovasi
Jangan Salah! Neraca...
Jangan Salah! Neraca Dagang Surplus, Bukan Berarti Ekonomi Melejit
Bagaimana BI Memandang...
Bagaimana BI Memandang Surplus Neraca Perdagangan Beruntun
Neraca Perdagangan Agustus...
Neraca Perdagangan Agustus 2024 Surplus
Berita Terkini
Rabu Biru Indonesia...
Rabu Biru Indonesia Gandeng Bulog Serap Gabah Petani di Sleman
16 menit yang lalu
Tarif Trump Gerus Kekayaan...
Tarif Trump Gerus Kekayaan 5 Miliarder Mode Teratas, Nomor 1 Rugi Rp547,4 T
57 menit yang lalu
KAI Layani 29,17 Juta...
KAI Layani 29,17 Juta Pelanggan Selama Masa Angkutan Lebaran 2025
1 jam yang lalu
32 Perusahaan Antre...
32 Perusahaan Antre IPO, 12 Beraset Jumbo
2 jam yang lalu
Ratusan Triliun Kabur...
Ratusan Triliun Kabur ke Luar Negeri, Nasionalisme Taipan Indonesia Dipertanyakan
4 jam yang lalu
Bandara IKN Selesai...
Bandara IKN Selesai Dibangun, Kapan Beroperasi Penuh?
5 jam yang lalu
Infografis
Negara NATO yang Halangi...
Negara NATO yang Halangi Kemenangan Israel dari Palestina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved