Defisit Transaksi Berjalan Turun Jadi 2,81% dari PDB
A
A
A
JAKARTA - Kepala Departemen Statistik Bank Indonesia (BI) Hendy Sulistyowati mengatakan, pada kuartal IV/2014 defisit transaksi berjalan menurun menjadi 2,81% dari PDB dibanding 2,99% dari PDB pada kuartal III/2014.
Penurunan ini terutama didukung meningkatnya surplus neraca perdagangan barang seiring naiknya surplus neraca perdagangan nonmigas dan menurunnya defisit neraca perdagangan migas.
"Surplus neraca perdagangan barang pada kuartal IV/2014 menurun dibandingkan kuartal IV/2013 yang mencapai surplus USD4,7 miliar, terutama dipengaruhi turunnya surplus neraca perdagangan nonmigas," jelas hendy di gedung BI, Jumat (13/2/2015).
Sementara, untuk keseluruhan 2014, surplus neraca perdagangan barang (USD6,9 miliar) lebih besar dibanding surplus 2013 sebesar USD5,8 miliar.
Dia menuturkan, kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas kuartal IV/2014 dipengaruhi peningkatan ekspor yang melampaui kenaikan impor.
"Ekspor nonmigas meningkat (1,4% secara qtq) ditopang oleh kenaikan permintaan, khususnya minyak nabati dan produk manufaktur, disaat tren penurunan harga komoditas masih berlanjut," imbuhnya.
Meski membaik dari kuartal sebelumnya, kata Hendy, defisit transaksi berjalan pada kuartal IV/2014 lebih besar dibandingkan defisit sebesar USD4,3 miliar (2,05% dari PDB) pada periode yang sama 2013.
Hal ini, terutama disebabkan melemahnya kinerja ekspor nonmigas, khususnya komoditas pertambangan seiring pelemahan permintaan dan koreksi harga yang lebih tajam.
"Untuk keseluruhan 2014, defisit transaksi berjalan tercatat sebesar 2,95% dari PDB, lebih baik dibanding defisit 3,18% dari PDB pada 2013," ujarnya.
Sementara itu, surplus neraca perdagangan barang pada kuartal IV/2014 juga mengalami peningkatan dibanding kuartal III/2014. Hal ini didukung kenaikan surplus neraca nonmigas akibat peningkatan ekspor yang melampaui kenaikan impor dan penyusustan defisit neraca migas mengikuti perbaikan neraca minyak seiring turunnya harga minya dunia.
Penurunan ini terutama didukung meningkatnya surplus neraca perdagangan barang seiring naiknya surplus neraca perdagangan nonmigas dan menurunnya defisit neraca perdagangan migas.
"Surplus neraca perdagangan barang pada kuartal IV/2014 menurun dibandingkan kuartal IV/2013 yang mencapai surplus USD4,7 miliar, terutama dipengaruhi turunnya surplus neraca perdagangan nonmigas," jelas hendy di gedung BI, Jumat (13/2/2015).
Sementara, untuk keseluruhan 2014, surplus neraca perdagangan barang (USD6,9 miliar) lebih besar dibanding surplus 2013 sebesar USD5,8 miliar.
Dia menuturkan, kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas kuartal IV/2014 dipengaruhi peningkatan ekspor yang melampaui kenaikan impor.
"Ekspor nonmigas meningkat (1,4% secara qtq) ditopang oleh kenaikan permintaan, khususnya minyak nabati dan produk manufaktur, disaat tren penurunan harga komoditas masih berlanjut," imbuhnya.
Meski membaik dari kuartal sebelumnya, kata Hendy, defisit transaksi berjalan pada kuartal IV/2014 lebih besar dibandingkan defisit sebesar USD4,3 miliar (2,05% dari PDB) pada periode yang sama 2013.
Hal ini, terutama disebabkan melemahnya kinerja ekspor nonmigas, khususnya komoditas pertambangan seiring pelemahan permintaan dan koreksi harga yang lebih tajam.
"Untuk keseluruhan 2014, defisit transaksi berjalan tercatat sebesar 2,95% dari PDB, lebih baik dibanding defisit 3,18% dari PDB pada 2013," ujarnya.
Sementara itu, surplus neraca perdagangan barang pada kuartal IV/2014 juga mengalami peningkatan dibanding kuartal III/2014. Hal ini didukung kenaikan surplus neraca nonmigas akibat peningkatan ekspor yang melampaui kenaikan impor dan penyusustan defisit neraca migas mengikuti perbaikan neraca minyak seiring turunnya harga minya dunia.
(izz)