BI: Ekspor Nonmigas RI Turun 6,5%

Jum'at, 13 Februari 2015 - 18:51 WIB
BI: Ekspor Nonmigas...
BI: Ekspor Nonmigas RI Turun 6,5%
A A A
JAKARTA - Kepala Departemen Statistik Bank Indonesia (BI) Hendy Sulistyowati mengatakan, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, ekspor nonmigas turun 6,5% (yoy) seiring pertumbuhan permintaan global yang masih lambat.

Selain itu, juga seiring dengan penurunan tajam harga komoditas serta dampak perhitungan dasar (base effect) dari tingginya ekspor pertambangan pada kuartal IV/2013 menjelang penerapan UU Minerba pada awal 2014.

"Sementara itu, impor nonmigas terkontraksi 2,7% (yoy) mengikuti moderasi pertumbuhan ekonomi domestik," ungkapnya di Jakarta, Jumat (13/2/2015).

Lebih lanjut dia mengungkapkan, penurunan ekspor nonmigas kuartal IV tahun lalu secara tahunan terutama dipicu oleh koreksi harga, yang terjadi pada semua produk primer mengikuti penurunan harga komoditas dunia.

Serta penurunan volume ekspor bahan bakar dan pertambangan seiring masih lemahnya permintaan global. Selain itu, penurunan ekspor juga sedikit dipengaruhi penurunan volume ekspor produk manufaktur setelah selalu tumbuh positif sejak kuartal IV/2012.

Untuk keseluruhan 2014, ekspor nonmigas turun 1,3% (yoy) akibat turunnya ekspor produk primer. Penurunan ekspor nonmigas tertahan kinerja positif ekspor produk manufaktur yang mencatat akselerasi pertumbuhan, baik karena naiknya permintaan maupun harga ekspor yang didukung konsistensi kebijakan BI dalam menjaga nilai tukar sesuai fundamental.

Berdasarkan komoditasnya, penurunan ekspor nonmigas kuartal IV/2014 disebabkan turunnya ekspor batu bara, alat listrik, barang logam, dan karet olahan karena turunnya permintaan maupun harga.

Sementara, untuk keseluruhan 2014, penurunan ekspor nonmigas dipicu turunnya ekspor batu bara, alat listrik, dan karet olahan.

"Penurunan ekspor lebih lanjut tertahan oleh kinerja ekspor minyak nabati dan produk manufaktur utama seperti TPT, barang dari logam, dan makanan olahan yang masih meningkat ditopang pertumbuhan permintaan ekspor," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7491 seconds (0.1#10.140)