IHSG Diperkirakan di Rentang Support 5.300-5.355
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan depan diperkirakan tidak jauh berbeda dengan minggu sebelumnya. Seperti biasa, pasca-menyentuh level tertinggi, laju IHSG cenderung akan terkonsolidasi terlebih dahulu sambil mencermati sentimen-sentimen yang ada.
Meski diharapkan masih ada peluang bagi IHSG untuk melanjutkan kenaikan, namun tetap mewaspadai potensi pembalikan arah seiring adanya aksi-aksi profit taking.
Analis PT Woori Koorindo Securities Indonesia Reza Priyambada memperkirakan pada perdagangan pekan depan, IHSG akan berada di rentang support 5.300-5.355 dan resisten 5.385-5.397. Membentuk pola hanging man mendekati area upper bollinger band (UBB). MACD masih mencoba bergerak naik dengan histogram positif. RSI, Stochastic, dan William’s %R kembali mencoba melanjutkan kenaikan.
"Laju IHSG akhir pekan lalu mampu bertahan di atas area target support (5.250-5.300) sekaligus mampu melampaui area target resisten (5.352-5.364) dan masih mencoba menyentuh target resisten berikutnya," terang Reza di Jakarta, Minggu (15/2/2015).
Seperti diperkirakan sebelumnya, tidak adanya rilis data-data ekonomi AS di awal pekan memberikan sentimen yang datar pada laju bursa saham AS. Pasar cenderung bergerak di zona merah seiring pelemahan pada bursa saham Asia dan Eropa yang turut berimbas pada laju bursa saham AS.
"Kekhawatiran akan penyelesaian utang Yunani, respon negatif atas rilis data perdagangan Tiongkok (China), hingga belum jelasnya view kenaikan Fed rate menjadi penghambat laju bursa saham AS. Selain itu, pelaku pasar juga menantikan beberapa rilis kinerja keuangan para emiten," jelas Reza.
Laju pasar saham AS sendiri terkena imbas dari pelemahan bursa saham Eropa. Apalagi dibarengi dengan turunnya MBA mortgage application dan meningkatnya cadangan minyak AS yang memicu penurunan lanjutan harga minyak mentah.
Meski diharapkan masih ada peluang bagi IHSG untuk melanjutkan kenaikan, namun tetap mewaspadai potensi pembalikan arah seiring adanya aksi-aksi profit taking.
Analis PT Woori Koorindo Securities Indonesia Reza Priyambada memperkirakan pada perdagangan pekan depan, IHSG akan berada di rentang support 5.300-5.355 dan resisten 5.385-5.397. Membentuk pola hanging man mendekati area upper bollinger band (UBB). MACD masih mencoba bergerak naik dengan histogram positif. RSI, Stochastic, dan William’s %R kembali mencoba melanjutkan kenaikan.
"Laju IHSG akhir pekan lalu mampu bertahan di atas area target support (5.250-5.300) sekaligus mampu melampaui area target resisten (5.352-5.364) dan masih mencoba menyentuh target resisten berikutnya," terang Reza di Jakarta, Minggu (15/2/2015).
Seperti diperkirakan sebelumnya, tidak adanya rilis data-data ekonomi AS di awal pekan memberikan sentimen yang datar pada laju bursa saham AS. Pasar cenderung bergerak di zona merah seiring pelemahan pada bursa saham Asia dan Eropa yang turut berimbas pada laju bursa saham AS.
"Kekhawatiran akan penyelesaian utang Yunani, respon negatif atas rilis data perdagangan Tiongkok (China), hingga belum jelasnya view kenaikan Fed rate menjadi penghambat laju bursa saham AS. Selain itu, pelaku pasar juga menantikan beberapa rilis kinerja keuangan para emiten," jelas Reza.
Laju pasar saham AS sendiri terkena imbas dari pelemahan bursa saham Eropa. Apalagi dibarengi dengan turunnya MBA mortgage application dan meningkatnya cadangan minyak AS yang memicu penurunan lanjutan harga minyak mentah.
(dmd)