DPR Pertanyakan Sistem Rescue di Bandara
DPR Pertanyakan Sistem Rescue di Bandara
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi V DPR RI Yudi Widiana Adia mempertanyakan upaya penyelamatan dari sistem rescue di bandara tanah air yang hingga saat ini masih buruk.
Hal tersebut terbukti ketika terjadi kecelakaan di sekitar bandara masih adanya korban jiwa yang ditimbulkan. "Bagaimana kesiapan bandara-bandara berkaitan penanganan rescue," kata dia dalam rilisnya, Rabu (18/2/2015).
Contohnya, seperti kecelakaan yang menimpa Pesawat Mandala di Bandara Polonia Medan. Penyelamatan yang lamban berakibat jatuhnya korban jiwa. "Hal itu menjadi pertanyaan besar bagi Komisi V, khususnya Panja Keselamatan kepada Angkasa Pura II sebagai regulator," ujarnya.
Yudi menilai sistem rescue di Bandara khususnya di Bandara Soekarno-Hatta harus disempurnakan yakni hingga radius 8 kilometer dari bandara.
"Rescue Soetta harus bisa meng-handle jika terjadi kecelakaan di Teluk Jakarta, itu yang harus diantisipasi Angkasa Pura dan Kementerian Perhubungan," tandas dia.
Hal tersebut terbukti ketika terjadi kecelakaan di sekitar bandara masih adanya korban jiwa yang ditimbulkan. "Bagaimana kesiapan bandara-bandara berkaitan penanganan rescue," kata dia dalam rilisnya, Rabu (18/2/2015).
Contohnya, seperti kecelakaan yang menimpa Pesawat Mandala di Bandara Polonia Medan. Penyelamatan yang lamban berakibat jatuhnya korban jiwa. "Hal itu menjadi pertanyaan besar bagi Komisi V, khususnya Panja Keselamatan kepada Angkasa Pura II sebagai regulator," ujarnya.
Yudi menilai sistem rescue di Bandara khususnya di Bandara Soekarno-Hatta harus disempurnakan yakni hingga radius 8 kilometer dari bandara.
"Rescue Soetta harus bisa meng-handle jika terjadi kecelakaan di Teluk Jakarta, itu yang harus diantisipasi Angkasa Pura dan Kementerian Perhubungan," tandas dia.
(izz)
Explore More