BP Batam Akan Bangun Terminal II Bandara Hang Nadim

Kamis, 19 Februari 2015 - 01:36 WIB
BP Batam Akan Bangun...
BP Batam Akan Bangun Terminal II Bandara Hang Nadim
A A A
BATAM - Direktur Perencanaan dan Pembangunan BP Batam, Imam Bachroni mengemukakan, pihaknya tengah memikirkan untuk membangun landasan pacu kedua dan terminal II Bandara Internasional Hang Nadim. Hal ini untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pengunjung.

Dia mengungkapkan pihak yang lebih dulu mengajukan pengembangan adalah maskapai Lion Air Group. Mereka ingin mengembangkan terminal II beserta landasan pacu. Selain itu, pihak Garuda Indonesia juga sudah menanyakan rencana pengembangan Hang Nadim ke depan oleh BP Batam.

Imam menyebutkan, rencana itu masuk dalam pertimbangan meski saat ini landasan pertama masih belum penuh. Kesempatan ini juga melihat masalah Bandara Soekarno-Hatta yang saat ini sudah padat sehingga kemungkinan besar maskapai penerbangan akan mencari alternatif bandara lain sebagai hub Sumatera, mengikuti jejak Lion Air.

"Informasinya maskapai mulai berhitung mendarat di Jakarta karena bikin mahal biaya bahan bakar akibat lamanya antre pesawat. Bisa hemat sampai 40% jika mereka tidak perlu antre sekitar 20 menitan, sangat signifikan" jelas Imam, Rabu (18/2/2015).

Sebelumnya, rencana bisnis dan inovasi industri penerbangan dalam 5-10 tahun ke depan menjadi acuan BP Batam untuk disesuaikan dengan proyek pengembangan Bandara Hang Nadim.

Kepala BP Batam Mustofa Widjaja mengatakan penyesuaian rencana itu sudah mulai dilakukan pihaknya menyusul diskusi intensif dengan perusahaan maskapai penerbangan.

Menurutnya, pertemuan itu akan terus dilakukan untuk mengetahui rencana maskapai hingga 10 tahun ke depan. "Kami bukan mendikte maskapai, cuma saya tidak mau membangun proyek yang mubazir. BP sudah mulai diskusi dengan airlines mengenai rencana mereka," ujar Mustofa.

Rencana bisnis dan perkembangan teknologi industri penerbangan diyakini akan berpengaruh terhadap rencana pengembangan Hang Nadim. Pengembangan Hang Nadim tidak ingin salah langkah ketika proyek yang diwujudkan justru tidak bisa mengimbangi perubahan industri penerbangan.

Mustofa membandingkan dengan Bandara Soekarno-Hatta yang saat ini sulit bisa dikembangkan untuk mengakomodir pesawat jenis Boeing 777 dalam jumlah besar seiring bisnis penerbangan yang tumbuh pesat.

Dia mencatat saat ini bandara di Cengkareng melayani 25-50 juta penumpang dengan dua landasan melayani 60 pergerakan pesawat per jam. Sehingga, pengembangan proyek landasan atau runway di Hang Nadim menjadi salah satu perhatian untuk bisa mengikuti perkembangan bisnis maskapai.

"Kami harapkan pengembangan Hang Nadim jangan sampai terjadi crowded. Karena kalau sudah ramai sekali sulit direncanakan," tandasnya.
(dmd)
Berita Terkait
Jajaki Bisnis Kebandarudaraan,...
Jajaki Bisnis Kebandarudaraan, WIKA Ikut Kelola Bandara Batam?
Konsorsium BUMN Menangi...
Konsorsium BUMN Menangi Pengelolaan Bandara Hang Nadim Batam
Hutan Bandara Internasional...
Hutan Bandara Internasional Hang Nadim Batam Terbakar
Menparekraf Sandiaga...
Menparekraf Sandiaga Uno Tinjau Protokol CHSE di Bandara Hang Nadim
2 Bandara di Kepri Diminta...
2 Bandara di Kepri Diminta Tetap Berstatus Internasional
AP I Gandeng Incheon...
AP I Gandeng Incheon Airport Jadikan Bandara di Batam sebagai Hub Internasional
Berita Terkini
QRIS Diprotes AS, Begini...
QRIS Diprotes AS, Begini Tanggapan Menko Airlangga
20 menit yang lalu
Siap-siap, ASN BIN Mulai...
Siap-siap, ASN BIN Mulai Pindah ke IKN di Bulan Juni 2025
54 menit yang lalu
TBS Energi Bagikan Dividen...
TBS Energi Bagikan Dividen Rp168 Miliar, Tunjuk Dewan Komisaris Baru
1 jam yang lalu
Kelabui AS, China Gunakan...
Kelabui AS, China Gunakan Label Palsu 'Made in Korea' Agar Lolos ke Amerika
2 jam yang lalu
Negosiasi Tarif, Airlangga...
Negosiasi Tarif, Airlangga Sebut AS Apresiasi Proposal dari Indonesia
3 jam yang lalu
Jakarta jadi Kota Ketiga...
Jakarta jadi Kota Ketiga Emirates Travel Store di Asia
3 jam yang lalu
Infografis
27 Negara Peringatkan...
27 Negara Peringatkan Warganya, Perang Dunia III Akan Terjadi?
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved