OJK: Fokus Merger Bank Syariah Bukan Aset

Jum'at, 20 Februari 2015 - 23:32 WIB
OJK: Fokus Merger Bank Syariah Bukan Aset
OJK: Fokus Merger Bank Syariah Bukan Aset
A A A
JAKARTA - Lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan wacana merger tiga bank syariah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bukan mengejar aset besar. Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan, fokus merger adalah meningkatkan modal bank syariah pelat merah tersebut.

"Kejar aset tidak, yang penting bank sehat dulu. Modal besar, bisa buku tiga atau empat. Bisa lakukan Layanan Keuangan Tanpa Kantor (Lakupandai), branchless banking, agar penetrasi ke dalam masyarakat bagus, bisa saingi Malaysia," ujarnya di Kantor OJK, Jakarta, Jumat (20/2/2015).

Muliaman mengungkapkan pihaknya sedang melakukan pembicaraan terkait wacana merger tersebut kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Bank Indonesia (BI). "Merger tiga bank syariah saat ini sedang dilakukan pembicaraan. Lebih bagus cerita background-nya. Perlu bank syariah kuat secara modal lebih besar, sehingga banyak yang bisa dilakukan, tidak kecil," jelasnya.

Selain itu, kata dia, dengan adanya merger akan terbuka lebar terlibat dalam pembiayaan proyek infrastruktur yang menjadi program pemerintah. Muliaman tidak khawatir akan terjadi kekurangan perbankan syariah.

"Tidak takut dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Kan jadi satu bank, kan bank swasta syariah masih ada. Target tahun ini mestinya siap, tapi kita lihat lagi. Itu semua milik BUMN. Kita bicarakan dengan pihak terkait," pungkasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6293 seconds (0.1#10.140)