Dirut AP II Sanggah Kisruh Lion Air Berkaitan dengan Watimpres
A
A
A
JAKARTA - Peristiwa keterlambatan berjam-jam bahkan berhari-hari pesawat Lion Air yang juga melibatkan penumpangnya, menyedot perhatian publik. Banyak spekulasi yang muncul terkait dengan peristiwa tersebut, salah satunya soal kepemilikan dari maskapai tersebut melibatkan politisi Partai PKB Rusdi Kirana, yang kini menjadi salah satu anggota Watimpres.
Kemudian memunculkan spekulasi pula, jika lembeknya Kementerian Perhubungan akan sanksi tegas yang diberikan, serta ditalanginya dana refund tiket para penumpang oleh Angkasa Pura II, dikaitkan dengan fakta tersebut. Menanggapi hal tersebut, Dirut PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi, menampik kabar miring ini.
"Ini sih saya pikir enggak ada hubungannya dengan Watimpres atau apa pun," ujar Budi kepada wartawan di Jakarta, Minggu (22/2/2015). Budi mengungkapkan, keputusan perusahaannya menalangi dana refund tiket oleh pihaknya, lantaran sudah memuncaknya emosional serta penumpukan penumpang yang terjadi di terminal 1A, 1B dan 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang ketika itu.
"Kita diskusi AP II, regulator serta otoritas bandara. Akhirnya diputuskan menalangi dulu agar hak konsumen terpenuhi," kilahnya. Kendati demikian, Budi tak memungkiri jika proses pemutusan dana talangan ketika itu tidak dihadiri oleh deretan pejabat dari Lion Air. "Pada waktu itu, memang dari Lion tidak ada pejabatnya. Salah satu pejabat Lion, Pak Daniel baru datang sekitar 30 menit setelah keputusan itu dibuat. Setelah itu dia langsung balik lagi," jelas Budi.
Dia pun tak menampik jika dari pihak maskapai Lion Air sendiri tidak memberikan alasan kenapa pihaknya lambat mengatasi peristiwa tersebut. "Mereka tidak berikan alasan kenapa tidak ada saat kejadian itu, mungkin sedang mengurusi di penerbangan internalnya karena ini kan dampaknya ke penerbangan mereka secara keseluruhan di nasional ya," tandas Budi.
Kemudian memunculkan spekulasi pula, jika lembeknya Kementerian Perhubungan akan sanksi tegas yang diberikan, serta ditalanginya dana refund tiket para penumpang oleh Angkasa Pura II, dikaitkan dengan fakta tersebut. Menanggapi hal tersebut, Dirut PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi, menampik kabar miring ini.
"Ini sih saya pikir enggak ada hubungannya dengan Watimpres atau apa pun," ujar Budi kepada wartawan di Jakarta, Minggu (22/2/2015). Budi mengungkapkan, keputusan perusahaannya menalangi dana refund tiket oleh pihaknya, lantaran sudah memuncaknya emosional serta penumpukan penumpang yang terjadi di terminal 1A, 1B dan 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang ketika itu.
"Kita diskusi AP II, regulator serta otoritas bandara. Akhirnya diputuskan menalangi dulu agar hak konsumen terpenuhi," kilahnya. Kendati demikian, Budi tak memungkiri jika proses pemutusan dana talangan ketika itu tidak dihadiri oleh deretan pejabat dari Lion Air. "Pada waktu itu, memang dari Lion tidak ada pejabatnya. Salah satu pejabat Lion, Pak Daniel baru datang sekitar 30 menit setelah keputusan itu dibuat. Setelah itu dia langsung balik lagi," jelas Budi.
Dia pun tak menampik jika dari pihak maskapai Lion Air sendiri tidak memberikan alasan kenapa pihaknya lambat mengatasi peristiwa tersebut. "Mereka tidak berikan alasan kenapa tidak ada saat kejadian itu, mungkin sedang mengurusi di penerbangan internalnya karena ini kan dampaknya ke penerbangan mereka secara keseluruhan di nasional ya," tandas Budi.
(dyt)