Selain Mahal, Beras Mulai Langka di Pasaran
A
A
A
JOMBANG - Tak hanya di Jakarta, harga beras di Kabupaten Jombang, Jawa Timur ikut naik, bahkan langka dan menghilang dari pasaran.
Seperti di pasar Pon Kota Jombang misalnya, harga beras kualitas paling rendah yang sebelumnya hanya Rp7.500, melonjak menjadi Rp9.500 per kilogram (kg). Sementara beras kualitas bagus yang sebelumnya hanya Rp9.500 menjadi Rp11.000-Rp12.000 per kg.
"Kenaikan harga beras ini bagi kami dan pembeli terlalu tinggi dan memberatkan," kata salah satu pedagang beras di Pasar Pon, Ning Gayanah, Senin (23/2/2015).
Kenaikan tersebut diduga karena banyaknya bencana banjir di beberapa daerah, sehingga padi petani rusak dan gagal panen.
Yang lebih merisaukan masyarakat, harga beras tak hanya naik, namun beberapa jenis beras juga langka dan menghilang di pasaran. Misalnya, beras Bramo, yang sejak dua hari terakhir tidak tampak lagi di toko-toko beras.
Para pedagang mengaku tidak memiliki stok beras Bramo lagi karena sulit mencarinya. "Kami tidak tahu menahu penyebab langkanya beras jenis Bramo saat ini," kata pedagang lainnya, Hesti.
Akibat langkanya beras jenis tersebut, masyarakat banyak yang beralih menggunakan beras Serang, sehingga permintaannya meningkat dan harganya naik.
Dengan kondisi ini, para pedagang maupun pembeli berharap pemerintah segera melakukan operasi pasar agar harga beras yang saat ini sudah naik terlalu tinggi bisa turun kembali.
Seperti di pasar Pon Kota Jombang misalnya, harga beras kualitas paling rendah yang sebelumnya hanya Rp7.500, melonjak menjadi Rp9.500 per kilogram (kg). Sementara beras kualitas bagus yang sebelumnya hanya Rp9.500 menjadi Rp11.000-Rp12.000 per kg.
"Kenaikan harga beras ini bagi kami dan pembeli terlalu tinggi dan memberatkan," kata salah satu pedagang beras di Pasar Pon, Ning Gayanah, Senin (23/2/2015).
Kenaikan tersebut diduga karena banyaknya bencana banjir di beberapa daerah, sehingga padi petani rusak dan gagal panen.
Yang lebih merisaukan masyarakat, harga beras tak hanya naik, namun beberapa jenis beras juga langka dan menghilang di pasaran. Misalnya, beras Bramo, yang sejak dua hari terakhir tidak tampak lagi di toko-toko beras.
Para pedagang mengaku tidak memiliki stok beras Bramo lagi karena sulit mencarinya. "Kami tidak tahu menahu penyebab langkanya beras jenis Bramo saat ini," kata pedagang lainnya, Hesti.
Akibat langkanya beras jenis tersebut, masyarakat banyak yang beralih menggunakan beras Serang, sehingga permintaannya meningkat dan harganya naik.
Dengan kondisi ini, para pedagang maupun pembeli berharap pemerintah segera melakukan operasi pasar agar harga beras yang saat ini sudah naik terlalu tinggi bisa turun kembali.
(rna)