Ini Strategi Citilink Antisipasi Delay
Ini Strategi Citilink Antisipasi Delay
A
A
A
JAKARTA - Direktur Komersial PT Citilink Indonesia Hans Nugroho mengungkapkan, perusahaan memiliki strategi dalam mengantisipasi keterlambatan (delay) penerbangan.
Dia menjelaskan, Citilink memiliki beberapa prosedur sebelum lepas landas, yaitu pre flight, in flight, dan out flight.
"Pertama kita sudah punya mobile application, tidak lagi seperti dulu proses panjang, bisa booking dengan buka android. Berikutnya pada saat in flight, punya check ini machine karena masyarakat paling benci ngantre. Lalu out flight, airport tax termasuk ke tiket, di dalam pesawat kita tingkatkan dari sudut layanan," ujarnya di Jakarta, Senin (23/2/2015).
Dengan prosedur ini, Hans mengatakan, sudah terbukti mampu mencegah delay. Menurut dia, penerbangan berbiaya murah (low cost carrier/LCC) tidak ada hubungannya dengan kasus delay.
"Kita jaga luar biasa agar on time, penumpang rela bayar tiket lebih asal on time," jelas dia.
Di tempat yang sama, Direktur Operasional Citilink Hadinoto Soedigno ingin penerbangan citilink on time sebagai bentuk dan menjadi tujuan bersama. Dari seluruh jajaran, mulai dari teknisi pesawat serta pilot dan pramugari, menurut dia, selalu siap sesuai jadwal yang ditentukan.
"Pegawai yang ada di bandara layani penumpang karena semua harus sesuai schedule yang ditentukan agar on time. Alhamdulillah kita selalu berada dalam posisi baik, kecuali ada hal di luar kendali, seperti cuaca, traffic. Itu di luar kendali kita," katanya.
Hadi menambahkan meski tepat waktu menjadi acuan, tapi keselamatan (safety) tetap menjadi prioritas utama. "Terkait peraturan safety kita patuh. Baik dari perhubungan udara yang diterapkan ke internal kita," pungkasnya.
Dia menjelaskan, Citilink memiliki beberapa prosedur sebelum lepas landas, yaitu pre flight, in flight, dan out flight.
"Pertama kita sudah punya mobile application, tidak lagi seperti dulu proses panjang, bisa booking dengan buka android. Berikutnya pada saat in flight, punya check ini machine karena masyarakat paling benci ngantre. Lalu out flight, airport tax termasuk ke tiket, di dalam pesawat kita tingkatkan dari sudut layanan," ujarnya di Jakarta, Senin (23/2/2015).
Dengan prosedur ini, Hans mengatakan, sudah terbukti mampu mencegah delay. Menurut dia, penerbangan berbiaya murah (low cost carrier/LCC) tidak ada hubungannya dengan kasus delay.
"Kita jaga luar biasa agar on time, penumpang rela bayar tiket lebih asal on time," jelas dia.
Di tempat yang sama, Direktur Operasional Citilink Hadinoto Soedigno ingin penerbangan citilink on time sebagai bentuk dan menjadi tujuan bersama. Dari seluruh jajaran, mulai dari teknisi pesawat serta pilot dan pramugari, menurut dia, selalu siap sesuai jadwal yang ditentukan.
"Pegawai yang ada di bandara layani penumpang karena semua harus sesuai schedule yang ditentukan agar on time. Alhamdulillah kita selalu berada dalam posisi baik, kecuali ada hal di luar kendali, seperti cuaca, traffic. Itu di luar kendali kita," katanya.
Hadi menambahkan meski tepat waktu menjadi acuan, tapi keselamatan (safety) tetap menjadi prioritas utama. "Terkait peraturan safety kita patuh. Baik dari perhubungan udara yang diterapkan ke internal kita," pungkasnya.
(rna)
Explore More