Bos Citilink Prihatin Delay Lion Air
A
A
A
JAKARTA - Chief Executive Officer (CEO) PT Citilink Indonesia Albert Burhan mengungkapkan, dirinya prihatin dengan kasus keterlambatan jadwal (delay) yang dialami maskapai Lion Air beberapa hari lalu.
Dengan kejadian delay puluhan jam serta mengganggu ratusan rute tersebut, kalau terulang lagi, pihaknya akan mengangkut penumpang yang terlantar jika diperlukan.
"Kalau diperlukan akan kita dukung angkut penumpang yang alami kesulitan. Kapasitas kita sedikit banyak siap apabila diperlukan masyarakat. Tapi delay-nya jangan sampai terjadi di kita," ujarnya di Menara Citicon, Jakarta, Senin (23/2/2015).
Albert menceritakan, kasus seperti ini hampir menimpa perseroan di Medan. Penyebabnya ada flight approval sempat terganggu. Tapi dia menjamin pihaknya akan komitmen ada di lokasi. Tidak membiarkan penumpang berhari-hari tanpa kejelasan
"Informasi dan statement dari manajemen yang harusnya bertanggung jawab di situ. Jadi kita punya porosedur, Standar Operasional dan Prosedur (SOP), kita kontinyu berlatih. Melatih kembali SOP itu sehingga jika itu terjadi kepada Citilink akan ada kejelasan," jelasnya.
Menurutnya, kasus delay dalam dunia penerbangan pasti akan terjadi. Ada hal yang tidak bisa dihindari seperti masalah teknis. Tapi dirinya menjamin tidak akan biarkan menjadi membesar.
"Harus ada solusi yang diberikan kepada penumpang supaya tidak berlarut. Walaupun Low Cost Carrier (LCC), tidak berarti semua murah, pilot dan pramugari lakukan enam bulan pelatihan. Kita kinerja produktif tinggi 1:45, satu pesawat ditangani 45 orang. Belum ada yang seperti kita," pungkasnya.
Dengan kejadian delay puluhan jam serta mengganggu ratusan rute tersebut, kalau terulang lagi, pihaknya akan mengangkut penumpang yang terlantar jika diperlukan.
"Kalau diperlukan akan kita dukung angkut penumpang yang alami kesulitan. Kapasitas kita sedikit banyak siap apabila diperlukan masyarakat. Tapi delay-nya jangan sampai terjadi di kita," ujarnya di Menara Citicon, Jakarta, Senin (23/2/2015).
Albert menceritakan, kasus seperti ini hampir menimpa perseroan di Medan. Penyebabnya ada flight approval sempat terganggu. Tapi dia menjamin pihaknya akan komitmen ada di lokasi. Tidak membiarkan penumpang berhari-hari tanpa kejelasan
"Informasi dan statement dari manajemen yang harusnya bertanggung jawab di situ. Jadi kita punya porosedur, Standar Operasional dan Prosedur (SOP), kita kontinyu berlatih. Melatih kembali SOP itu sehingga jika itu terjadi kepada Citilink akan ada kejelasan," jelasnya.
Menurutnya, kasus delay dalam dunia penerbangan pasti akan terjadi. Ada hal yang tidak bisa dihindari seperti masalah teknis. Tapi dirinya menjamin tidak akan biarkan menjadi membesar.
"Harus ada solusi yang diberikan kepada penumpang supaya tidak berlarut. Walaupun Low Cost Carrier (LCC), tidak berarti semua murah, pilot dan pramugari lakukan enam bulan pelatihan. Kita kinerja produktif tinggi 1:45, satu pesawat ditangani 45 orang. Belum ada yang seperti kita," pungkasnya.
(izz)