OJK Luncurkan Buku Literasi Keuangan bagi Siswa SMP
A
A
A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan buku literasi keuangan untuk siswa tingkat SMP berjudul “Mengenal Otoritas Jasa Keuangan dan Industri Jasa Keuangan” di SMP Lab School Kebayoran, Jakarta.
Penerbitan buku literasi keuangan untuk SMP ini dinilai perlu agar siswa mulai mengenal perencanaan keuangan sejak dini, serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para siswa mengenai produk dan jasa keuangan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad dan Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Kusumaningtuti S Soetiono hadir bersama Pimpinan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam kegiatan peluncuran ini.
Muliaman menjelaskan, OJK sejak 2014 sudah bekeja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta pelaku industri jasa keuangan untuk menyusun materi literasi keuangan dengan jenjang pendidikan formal tingkat SMA dan SMP dalam bentuk buku.
Untuk tingkat SMA, buku tersebut merupakan pengayaan dari mata Pelajaran Ekonomi dan telah diluncurkan pada 14 Juli 2014 serta diujicobakan kepada 1.270 sisawa yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Ini merupakan inplementasi dari salah satu pilar Strategi Nasional Literasi Keuangan, yaitu menyusun materi literasi keuangan yang mencakup seluruh sektor jasa keuangan untuk setiap jenjang pendidikan formal,” kata Muliaman, dalam siaran persnya, Senin (23/2/2015).
Adapun untuk tingkat SMP, buku “Mengenal Otoritas Jasa Keuangan dan Industri Jasa Keuangan” ini diharapkan dapat menjadi buku pengayaan mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk siswa kelas 7, 8 dan 9.
Sebelumnya, pada 2-3 Februari 2015, OJK menggelar Training of Trainers yang ditujukan kepada 66 guru mata pelajaran IPS yang merupakan perwakilan dari seluruh Indonesia di Hotel Sari Pan Pacific Jakarta untuk membekali materi OJK dan Industri Jasa Keuangan kepada para guru yang akan menjadi perpanjangan tangan OJK dalam menyampaikan materi kepada para siswa di seluruh Indonesia.
Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Kusumaningtuti S Soetiono menjelaskan, materi yang disampaikan dalam buku untuk SMP tersebut adalah mengenai pengenalan tentang materi Otoritas Jasa Keuangan dan industri jasa keuangan yang meliputi perbankan, asuransi, pembiayaan, pasar modal, dana pensiun dan pergadaian.
Penyusunan materi buku dilakukan dengan meminta masukan dari perwakilan pelaku usaha jasa keuangan sehingga dapat menggambarkan industri jasa keuangan secara nyata, serta menekankan pada aspek peningkatan pengetahuan/pemahaman, keterampilan dan sikap.
“Buku ini sangat aplikatif karena dalam proses penyusunannya melibatkan pelaku usaha di sektor jasa keuangan. Sehingga materi-materi yang terdapat dalam buku ini merupakan pengetahuan dasar yang mengacu pada praktik dan kondisi riil di lapangan,” tandasnya.
Sebagai tindak lanjut dari peluncuran buku “Mengenal Otoritas Jasa Keuangan dan Industri Jasa Keuangan”, akan dilakukan uji coba penggunaan buku kepada 1.521 SMP yang tersebar di seluruh Indonesia.
Penerbitan buku literasi keuangan untuk SMP ini dinilai perlu agar siswa mulai mengenal perencanaan keuangan sejak dini, serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para siswa mengenai produk dan jasa keuangan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad dan Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Kusumaningtuti S Soetiono hadir bersama Pimpinan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam kegiatan peluncuran ini.
Muliaman menjelaskan, OJK sejak 2014 sudah bekeja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta pelaku industri jasa keuangan untuk menyusun materi literasi keuangan dengan jenjang pendidikan formal tingkat SMA dan SMP dalam bentuk buku.
Untuk tingkat SMA, buku tersebut merupakan pengayaan dari mata Pelajaran Ekonomi dan telah diluncurkan pada 14 Juli 2014 serta diujicobakan kepada 1.270 sisawa yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Ini merupakan inplementasi dari salah satu pilar Strategi Nasional Literasi Keuangan, yaitu menyusun materi literasi keuangan yang mencakup seluruh sektor jasa keuangan untuk setiap jenjang pendidikan formal,” kata Muliaman, dalam siaran persnya, Senin (23/2/2015).
Adapun untuk tingkat SMP, buku “Mengenal Otoritas Jasa Keuangan dan Industri Jasa Keuangan” ini diharapkan dapat menjadi buku pengayaan mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk siswa kelas 7, 8 dan 9.
Sebelumnya, pada 2-3 Februari 2015, OJK menggelar Training of Trainers yang ditujukan kepada 66 guru mata pelajaran IPS yang merupakan perwakilan dari seluruh Indonesia di Hotel Sari Pan Pacific Jakarta untuk membekali materi OJK dan Industri Jasa Keuangan kepada para guru yang akan menjadi perpanjangan tangan OJK dalam menyampaikan materi kepada para siswa di seluruh Indonesia.
Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Kusumaningtuti S Soetiono menjelaskan, materi yang disampaikan dalam buku untuk SMP tersebut adalah mengenai pengenalan tentang materi Otoritas Jasa Keuangan dan industri jasa keuangan yang meliputi perbankan, asuransi, pembiayaan, pasar modal, dana pensiun dan pergadaian.
Penyusunan materi buku dilakukan dengan meminta masukan dari perwakilan pelaku usaha jasa keuangan sehingga dapat menggambarkan industri jasa keuangan secara nyata, serta menekankan pada aspek peningkatan pengetahuan/pemahaman, keterampilan dan sikap.
“Buku ini sangat aplikatif karena dalam proses penyusunannya melibatkan pelaku usaha di sektor jasa keuangan. Sehingga materi-materi yang terdapat dalam buku ini merupakan pengetahuan dasar yang mengacu pada praktik dan kondisi riil di lapangan,” tandasnya.
Sebagai tindak lanjut dari peluncuran buku “Mengenal Otoritas Jasa Keuangan dan Industri Jasa Keuangan”, akan dilakukan uji coba penggunaan buku kepada 1.521 SMP yang tersebar di seluruh Indonesia.
(dmd)