Harga Beras Melambung di Sentra Padi
A
A
A
PASURUAN - Kenaikan harga beras dalam beberapa hari terakhir ini juga dialami sentra padi nasional Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Daerah yang merupakan penyuplai beras nasional itu tak luput dari kenaikan harga.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Disperta) Kabupaten Pasuruan, Ihwan mengungkapkan, dengan luasan lahan panen 98.500 hektare, mampu memproduksi gabah sekitar 661.000 ton atau setara 396.600 ton beras/tahun. Sementara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Pasuruan yang berkisar 1,5 juta jiwa, hanya dibutuhkan sekitar 132.200 ton beras.
"Kebutuhan masyarakat Kabupaten Pasuruan hanya sepertiga dari total produksi. Sisanya sekitar 264.400 ton beras dikirim ke luar daerah," ujarnya, Kamis (26/2/2015).
Menurut Ihwan, sebagai salah satu daerah lumbung padi, Kabupaten Pasuruan semestinya tidak terimbas kenaikan harga beras. Namun, stok beras yang melimpah mengikuti kebutuhan pasar yang melonjak.
"Sisa stok beras petani dijual untuk memenuhi kebutuhan pasar luar daerah. Pada saat permintaan tinggi, harga jual beras juga naik," terang Ihwan.
Harga beras ini diperkirakan akan kembali normal pada awal Maret mendatang. Karena pada saat itu, petani sudah mulai panen hingga akhir April-Mei mendatang. Sehingga stok beras masyarakat dalam kondisi aman.
Dalam beberapa hari ini, harga beras di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Pasuruan mengalami kenaikan. Seorang pedagang di Pasar Warungdowo Kecamatan Pohjentrek, Muzayana, mengatakan, untuk kualitas medium dari sebelumnya Rp8.000/Kg melonjak menjadi Rp10.000/Kg. Sementara beras kualitas premium naik dari Rp10.000/Kg menjadi Rp12.000/Kg.
"Persediaan beras sudah mulai menipis, sedangkan permintaan tetap. Sehingga harga beras naik," katanya.
Guna menstabilkan harga beras di pasaran, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pasuruan segera melakukan operasi pasar beras. Bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre Malang, operasi pasar ini diharapkan dapat menekan harga beras pada posisi normal.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Bulog untuk segera menggelar operasi pasar beras di sejumlah daerah untuk menstabilkan harga," kata Kepala Seksi Produksi Dalam Negeri Disperindag Kabupaten Pasuruan, Gatot Sutanto.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Disperta) Kabupaten Pasuruan, Ihwan mengungkapkan, dengan luasan lahan panen 98.500 hektare, mampu memproduksi gabah sekitar 661.000 ton atau setara 396.600 ton beras/tahun. Sementara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Pasuruan yang berkisar 1,5 juta jiwa, hanya dibutuhkan sekitar 132.200 ton beras.
"Kebutuhan masyarakat Kabupaten Pasuruan hanya sepertiga dari total produksi. Sisanya sekitar 264.400 ton beras dikirim ke luar daerah," ujarnya, Kamis (26/2/2015).
Menurut Ihwan, sebagai salah satu daerah lumbung padi, Kabupaten Pasuruan semestinya tidak terimbas kenaikan harga beras. Namun, stok beras yang melimpah mengikuti kebutuhan pasar yang melonjak.
"Sisa stok beras petani dijual untuk memenuhi kebutuhan pasar luar daerah. Pada saat permintaan tinggi, harga jual beras juga naik," terang Ihwan.
Harga beras ini diperkirakan akan kembali normal pada awal Maret mendatang. Karena pada saat itu, petani sudah mulai panen hingga akhir April-Mei mendatang. Sehingga stok beras masyarakat dalam kondisi aman.
Dalam beberapa hari ini, harga beras di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Pasuruan mengalami kenaikan. Seorang pedagang di Pasar Warungdowo Kecamatan Pohjentrek, Muzayana, mengatakan, untuk kualitas medium dari sebelumnya Rp8.000/Kg melonjak menjadi Rp10.000/Kg. Sementara beras kualitas premium naik dari Rp10.000/Kg menjadi Rp12.000/Kg.
"Persediaan beras sudah mulai menipis, sedangkan permintaan tetap. Sehingga harga beras naik," katanya.
Guna menstabilkan harga beras di pasaran, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pasuruan segera melakukan operasi pasar beras. Bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre Malang, operasi pasar ini diharapkan dapat menekan harga beras pada posisi normal.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Bulog untuk segera menggelar operasi pasar beras di sejumlah daerah untuk menstabilkan harga," kata Kepala Seksi Produksi Dalam Negeri Disperindag Kabupaten Pasuruan, Gatot Sutanto.
(dmd)