Brantas Abipraya Berencana IPO Tahun Depan
Brantas Abipraya Berencana IPO Tahun Depan
A
A
A
JAKARTA - PT Brantas Abipraya (Persero) berencana akan melepas sahamnya ke publik melalui penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2016.
Direktur Utama PT Brantas Abipraya Bambang E Marsono menjelaskan, rencana IPO memang masih panjang prosesnya. Diawali dengan penerbitan obligasi pada hari ini yang sebanyak-banyaknya Rp300 miliar. (Baca: Brantas Abipraya Terbitkan Obligasi Berkupon 12%).
"Rencana ada IPO ke depan, ini obligasi satu step awal kearah sana. Jalannya masih panjang, persetujuan pemegang saham dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), kami menuju kearah sana," ujarnya di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (3/3/2015).
Realisasi dari rencana perseroan yang bergerak di bidang konstruksi tersebut dijelaskan juga masih tergantung kepada beberapa hal seperti izin dan situasi birokrasi.
"Rencananya 2016 tapi tergantung banyak hal. Izin DPR dan sebagainya. Lihat situasi pemerintah juga seperti apa. Memang IPO BUMN masih didorong pemerintah," jelas dia.
Menurutnya, total nilai pasar konstruksi nasional diperkirakan meningkat menjadi Rp450 triliun tahun ini. Sementara, tahun sebelumnya Rp360 triliun. Sedangkan total indikasi pengembangan infrastruktur menurut Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) mencapai Rp1.786 triliun.
Direktur Utama PT Brantas Abipraya Bambang E Marsono menjelaskan, rencana IPO memang masih panjang prosesnya. Diawali dengan penerbitan obligasi pada hari ini yang sebanyak-banyaknya Rp300 miliar. (Baca: Brantas Abipraya Terbitkan Obligasi Berkupon 12%).
"Rencana ada IPO ke depan, ini obligasi satu step awal kearah sana. Jalannya masih panjang, persetujuan pemegang saham dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), kami menuju kearah sana," ujarnya di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (3/3/2015).
Realisasi dari rencana perseroan yang bergerak di bidang konstruksi tersebut dijelaskan juga masih tergantung kepada beberapa hal seperti izin dan situasi birokrasi.
"Rencananya 2016 tapi tergantung banyak hal. Izin DPR dan sebagainya. Lihat situasi pemerintah juga seperti apa. Memang IPO BUMN masih didorong pemerintah," jelas dia.
Menurutnya, total nilai pasar konstruksi nasional diperkirakan meningkat menjadi Rp450 triliun tahun ini. Sementara, tahun sebelumnya Rp360 triliun. Sedangkan total indikasi pengembangan infrastruktur menurut Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) mencapai Rp1.786 triliun.
(izz)
Explore More