Strategi Renovasi Rumah Seken

Rabu, 04 Maret 2015 - 10:11 WIB
Strategi Renovasi Rumah...
Strategi Renovasi Rumah Seken
A A A
Harga properti yang melangit tak harus menyurutkan impian Anda memiliki rumah idaman. Merenovasi rumah seken atau bekas bisa menjadi alternatif. Namun, modal renovasi rumah juga besar. Mengandalkan biaya renovasi sendiri atau mengandalkan utang bisa Anda pertimbangkan.

Memiliki hunian yang nyaman tentu menjadi idaman semua orang. Terlebih bagi keluarga muda yang ingin mandiri. Namun, rasa bimbang kadang menghadang. Selain dana yang terbatas, lokasi rumah baru di kompleks perumahan yang jauh dan masih sepi sering menjadi biang keraguan. Itu sebabnya, sebagian orang lebih suka membeli rumah bekas atau seken.

Maklum, Anda bisa lebih leluasa memilih lingkungan yang dikehendaki, apakah lokasi yang sudah matang, misalnya sudah ada tetangga, dekat pasar atau pusat perdagangan, serta lengkap segala macam infrastruktur. Bandingkan dengan membeli rumah baru di kompleks baru. Anda tentu tak tahu persis lingkungannya kelak akan menjadi seperti apa.

Kalau nanti lingkungan berkembang tak seperti harapan, kita tak bisa berkutik kecuali menjualnya. Namun, tidak selamanya mendapatkan rumah seken, harga terjangkau, dengan kondisi yang masih bagus. Maka dari itu, perlu dilakukan renovasi terlebih dahulu agar lebih cantik dan nyaman ditinggali. Perlu strategi jitu agar kantong Anda tidak bolong saat mengerjakannya.

Khusus masyarakat di DKI Jakarta, merenovasi rumah saat ini makin leluasa. Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 72/2013 pada Juli lalu membolehkan warga Ibu Kota membangun rumah tinggal hingga tiga lantai. Anda yang memiliki anggota keluarga besar bisa menimbang opsi tersebut. Fleksibilitas dana renovasi akan bergantung pada seperti apa Anda ingin memoles ulang rumah.

Biaya meninggikan langit-langit rumah, menambah kamar, dan mengecat ulang rumah tentu lebih murah dibandingkan dengan merombak total arsitektur rumah. Kendati kebutuhan dana renovasi bisa lebih fleksibel, persiapan pendanaan tetap penting. Tak jarang biaya renovasi bisa menghabiskan nominal cukup besar, bahkan cukup untuk membeli satu unit rumah baru.

Bagi Anda yang masih belum memiliki dana cukup untuk membangun ulang rumah, tapi kebelet memiliki rumah sesuai selera, sejatinya bisa melirik opsi utang. Perbankan saat ini menawarkan banyak produk kredit multiguna atau biasa diberi merek kredit kepemilikan rumah (KPR) multiguna untuk nasabah yang membutuhkan pendanaan renovasi rumah.

Bunga kredit yang ditawarkan juga beragam, berkisar antara 8% per tahun hingga belasan persen setiap tahun. Sementara plafon kredit renovasi rumah yang tersedia di pasaran saat ini ada yang belasan juta hingga miliaran rupiah. Setelah memikirkan pendanaannya, tentukan kebutuhan Anda di rumah. Renovasi seperti apa yang hendak Anda lakukan?

Anda perlu menentukannya secara spesifik karena nanti akan memengaruhi perkiraan kebutuhan dana renovasi. Jika sebenarnya kebutuhan Anda adalah menambah kamar, tak perlu tergoda untuk merombak lantai rumah. Anda bisa melirik contoh-contoh desain yang banyak bertebaran di internet. Jika mau bermodal sedikit, sewalah jasa arsitek untuk membantu mewujudkan rumah impian Anda.

Jasa arsitek umumnya sekaligus memberikan rencana anggaran bangunan (RAB) untuk desain rumah yang Anda inginkan. Lalu, susun anggaran. Setidaknya ada tiga pos kebutuhan dana yang harus kita siapkan ketika hendak merenovasi rumah. Pertama, biaya perizinan.

Kedua, pos biaya tukang atau jasa renovasi. Minta penawaran biaya atau ongkos jasa renovasi minimal dari dua kontraktor sebagai perbandingan. Biaya jasa renovasi bisa memakai sistem borongan atau harian. Ketiga, pos biaya material. Anda perlu menyisihkan waktu untuk menyurvei bahan bangunan yang dibutuhkan berikut harganya.

Anda yang tak ingin repot menyisihkan waktu serta tenaga untuk mencari kontraktor dan bahan bangunan bisa memanfaatkan jasa renovasi komprehensif.

Rendra hanggara
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1051 seconds (0.1#10.140)